INDRALAYA - Rimbunan sayur bayam hijau yang ditanam Malikin sudah siap dipetik. Tanaman bayam tersebut sudah ditanam sekitar 3 sampai 4 minggu hingga siap panen.
Warga Desa Tanjung Bulan Kecamatan Rambang Kuang Kabupaten Ogan Ilir ini sudah mulai menanam berbagai jenis sayur di pekarangan belakang rumahnya.
Meskipun tidak dengan lahan yang luas, tetapi hasil panen sudah sangat cukup memenuhi kebutuhan masak di dapur. Bahkan panen sayur yang lebih dapat dijualnya kembali.
"Alhamdulillah, kita sangat bersyukur bisa panen sayur dari belakang rumah dan panennya bisa dijual," sebutnya.
Dirinya berbagi tips tentang cara mudah menanam bayam. Asalkan dengan air yang cukup, sayur yang lazim dikonsumsi masyarakat ini sangat mudah ditanam.
‘’Pertama, lahan perlu dicangkul sedalam 20 hingga 30 cm supaya gembur. Selanjutnya buat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan 30 cm," jelasnya.
Setelah bedengan diratakan, tiga hari sebelum tanam berikan pupuk dasar kotoran ayam atau kotoran kambing yang telah difermentasi dengan dosis 4 kg per meter persegi.
Selanjutnya, benih dapat ditebar langsung di atas bedengan. Lalu dilapisi dengan tanah atau abu tipis secara merata. Agar benih tidak terseret aliran atau genangan hujan.
Pastikan disiram air yang cukup. Tanaman muda sampai satu minggu setelah tanam membutuhkan air sekitar 4 liter per meter persegi per hari.
Menjelang dewasa tanaman ini membutuhkan air sekitar 8 liter per meter persegi per hari.
Perlu diantisipasi serangan hama ulat. Dapat dicegah dengan pemberian pestisida organik.
"Bayam cabut biasanya dipanen apabila tinggi tanaman sudah mencapai kira-kira 20 cm, yaitu pada umur tiga sampai empat minggu setelah tanam.
Tanaman ini dapat dicabut dengan akarnya ataupun dipotong pangkalnya," tukasnya. (dik/)