Menurutnya, setiap negara yang mendambakan perdamaian harus bersiap perang.
"Si vis pacem para bellum, jika menginginkan perdamaian, bersiaplah untuk perang, adagium di atas harus diingat kembali oleh semua komponen bangsa terutama kita yang berada di ruangan ini," kata Agus.
Bukan hanya di Gaza antara Palestina dan Israel, Agus juga menyinggung perang antara Rusia dan Ukraina.
Dua perang tersebut, menurutnya hingga saat ini belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
BACA JUGA:Wow, 3 Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur, Sudah 14 Kali Gerebek Toko Obat
BACA JUGA:Inilah Cara Membaca Kode Plat Nomor Kendaraan Dinas TNI
"Hal tersebut patut menjadi renungan kita bahwa konflik bersenjata dan perang terbuka dapat terjadi kapan saja dan dialami oleh negara mana pun," imbuhnya.
Setelah paparan visi misi itu, lanjut pendalaman oleh Komisi I DPR secara tertutup.
Baru kemudian Komisi I DPR melakukan rapat terbatas dan penetapan.
Setelah disepakati Komisi I DPR, nama Agus selanjutnya akan disahkan dalam rapat paripurna yang rencananya digelar 21 November 2023.
Setelah itu, Agus akan dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Adapun Yudo akan pensiun pada 26 November 2023.
BACA JUGA:Prajurit Bacok Kepala Komandan TNI, Gara-gara Sebut Ini saat Apel, Video Apelnya Beredar
BACA JUGA:Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil Melakukan Patroli Udara, Ini Titik Karhutla yang Ditemuinya
Istana Bantah Kebut Pengangkatan Agus
Sebelumnya, Kepala Staf Presiden Moeldoko membantah spekulasi publik tentang Presiden Joko Widodo mengebut pengangkatan Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI.
Moeldoko yang pernah menjabat Panglima TNI, menilai pergantian kepemimpinan saat ini biasa saja.
"Tidak ada percepatan tidak ada upaya tetek bengek, memang sudah waktunya," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (9/11).
Sebab Moeldoko menjelaskan, Yudo akan masuk masa pensiun akhir bulan ini.