https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil Melakukan Patroli Udara, Ini Titik Karhutla yang Ditemuinya

PANTAU KARHUTLA: Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil (tengah), bersama rombongan, melakukan patroli udara untuk memantau karhutla di wilayah Sumsel, pagi kemarin. FOTO: IST --

PALEMBANG - Panglima Kodam II/Sriwijaya Mayjen TNI Yanuar Adil, melaksanakan patroli udara ke sejumlah daerah wilayah Sumsel, Senin pagi (16/10). Dia meminta, khusus areal kawasan bandara agar jangan sampai terjadi karhutla.

“Bandara ini harus kita jaga, jangan sampai nanti terganggu lalu lintas bandara karena adanya kebakaran di sekitarnya,” tegasnya. Karena itu pasukan darat dari TNI-Polri, untuk memadamkan wilayah-wilayah yang dekat dengan titik air atau pinggir jalan.

Pagi kemarin, Pangdam terbang menggunakan helikopter milik BPBD Sumsel, dari Base Ops Lanud Sri Mulyono Herlambang (SMH) Palembang. Dia didampingi Danrem 044/Gapo, Danlanud SMH Palembang, Kabid Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Asops Kasdam II/Swj, Kapendam II/Swj, dan Kasi Ops Korem 044/Gapo. 

Patroli udara ini, bertujuan memantau perkembangan kegiatan yang dilaksanakan satgas darat dalam pemadaman api. Sekaligus juga memantau sebaran titik api yang ada di sejumlah wilayah Sumsel. Dari pantauan udara, yang masih terdapat karhutla di wilayah Desa Jungkal dan Desa Riding, OKI.

 "Saya lihat, tempat yang terbakar/hot spot-nya jauh dari air dan lahannya gambut,” kata Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil, didampingi Kapendam II/Swj Kolonel Kav Rokhyat Happy, kemarin. 

Kata dia, lahan gambut yang terbakar itu pernah dipadamkan. Tetapi karena kondisi cuaca yang panas dan tidak turun hujan, maka lahan tersebut terbakar kembali. “Kemungkinan juga titik-titik hot spot yang ada sudah lama, dan muncul kembali karena di sekelilingnya itu sudah ada titik-titik api yang sudah terbakar,” ulasnya.

Masih menurut pemantauannya, adanya titik-titik api yang terpencar dan terbakar. Bahkan, terlihat ada satu titik api di wilayah OPI Jakabaring, yang cukup besar. Lokasi titik airnya juga jauh dan kondisi yang sulit. “Kita akan memaksimalkan water bombing dan TMC (teknologi modifikasi cuacar),” ucapnya.  (ril/iol/)

 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan