GAZA, SUMATERAEKSPRES.ID - Serangan yang dilakukan oleh militer Israel terhadap Universitas Al-Azhar di Gaza, telah menimbulkan kontroversi internasional.
Serangan tersebut menewaskan 15 orang dan tempat tersebut saat itu sedang difungsikan untuk menampung pengungsi dari Jalur Gaza utara.
Organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika Serikat, Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), merasa marah dan menuduh pemerintah AS memfasilitasi genosida Israel di Palestina.
Tidak hanya Universitas Al-Azhar, fasilitas PBB lainnya juga menjadi sasaran serangan Israel.
BACA JUGA:Usai Cetak Gol, Pemain Liverpool Ini Tetap Gundah. Ternyata Orang Tuanya....
Salah satunya adalah serangan udara terhadap sebuah rumah di kamp pengungsi Maghazi yang mengakibatkan 51 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka.
Menurut data, Israel telah membunuh hampir 10.000 warga sipil Palestina, termasuk ribuan anak-anak dan perempuan.
CAIR secara tegas mengutuk tindakan pembantaian yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap warga sipil Palestina.
Mereka juga menekankan bahwa hukum perang internasional melarang penargetan fasilitas medis.
BACA JUGA:TERUNGKAP, Ternyata Ini Regulasi yang Menyebabkan Bendera Palestina Dilarang Berkibar di Stadion!
Ibrahim Hooper, Direktur Komunikasi Nasional CAIR, menyatakan bahwa penting bagi komunitas internasional untuk ikut campur tangan dan menghentikan kampanye genosida Israel yang menghancurkan rakyat Palestina.
CAIR juga telah mengutuk serangan-serangan Israel sebelumnya terhadap kamp pengungsi lainnya di Gaza.
Mereka merasa kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kekecewaan komunitas Muslim Amerika terhadap pemerintahan Joe Biden yang menolak tuntutan gencatan senjata dalam konflik Israel-Hamas.
Mereka meminta Presiden AS Joe Biden untuk menghentikan kekerasan ini setelah pasukan Israel membantai lebih dari 100 warga Palestina di kamp yang sama.
BACA JUGA:MIRIS, Pemain Ini Kena Pecat Klubnys Gara-Gara Suarakan Dukungan Buat Palestina. Begini Reaksinya!
Juga menyiksa tahanan Palestina di depan kamera, dan menggunakan tank untuk menyerang kendaraan sipil yang melarikan diri.
CAIR juga mengutuk tindakan pemerintah Israel yang memicu ancaman terhadap pelancong dan sandera asal AS yang berada di Gaza.
CAIR sebelumnya telah menyatakan bahwa serangan sembrono yang dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil di Gaza dapat disebut sebagai genosida.
BACA JUGA:TAHUKAH KAMU, Mengapa Semangka Jadi Simbol Dukungan Pada Palestina. Ternyata Begini Sejarahnya!
Mereka juga mengkritik pemerintah AS karena tidak melakukan intervensi dalam upaya pembersihan etnis yang dilakukan oleh pemerintah Israel di Gaza. (Novis)