PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Di tengah gemerlap resepsi pernikahan, Tari Pagar Pengantin menghiasi pesta dengan keindahannya.
Tarian tradisional yang berasal dari Palembang, Sumatera Selatan ini bukan hanya hiburan semata. Ia mempunyai makna yang mendalam, memperingati momen pelepasan masa lajang dan memuat berbagai simbol yang menggambarkan perubahan signifikan dalam hidup kedua mempelai.
1. Simbol Pelepasan Waktu Lajang
Tari Pagar Pengantin adalah tarian penyambutan yang dilakukan pada awal resepsi pernikahan. Tarian ini merupakan cara para pengantin wanita mengucapkan selamat datang kepada tamu undangan.
Menari dengan anggun diiringi oleh beberapa penari lainnya, tarian ini juga menyimbolkan pelepasan masa lajang calon pengantin.
BACA JUGA:Super Langka dan Enaknya Pake Banget! Inilah 5 Jenis Kerupuk Tunjung Khas Palembang, Wajib Tahu Nih
2. Pergaulan Tak Lagi Sebebas Saat Lajang
Ketika mempelai wanita berdiri di atas dulang atau nampan dan menari, saat itulah terjadi pemasangan tanggai ke jari-jarinya.
Dulang ini melambangkan bahwa ruang geraknya sudah tidak sebebas ketika masih lajang. Tindakannya tidak lagi bebas, dan ia telah memasuki lingkaran kehidupan rumah tangga.
3. Melembangkan Sikap Lemah Lembut
Sebelum menari, sang mempelai wanita memakai tanggai di jari-jarinya agar jari-jarinya terlihat melengkung saat menari.
Ini menunjukkan keanggunan sang mempelai wanita dan mencerminkan kemampuannya berbicara lemah lembut kepada suaminya.
BACA JUGA:5 Toko Souvenir di Palembang, Harga Murah dan Cocok untuk Acara Nikahan
BACA JUGA:Prioritaskan Kemudahan Layanan, BPJS Ketenagakerjaan Banyuasin Pangkalan Balai Bagi-bagi Souvenir