Wabah DBD Mengkhawatirkan, 20 Lebih Warga Karang Jaya Terinfeksi MURATARA, SUMATERAEKSPRES.ID - Kawasan Kelurahan Karang Jaya, di Kecamatan Karang Jaya, Kabupaten Muratara, tengah dihantui oleh keprihatinan akibat merebaknya wabah Demam Berdarah (DBD). Hingga saat ini, sudah tercatat lima orang warga yang terinfeksi virus DBD, dengan dua di antaranya menjalani perawatan di fasilitas kesehatan di kota Lubuklinggu, dan satu nyawa tumbang akibat penyakit tersebut. Rosidi, seorang warga yang tinggal di RT 9, berbagi pengalaman bahwa jumlah kasus demam tinggi dengan gejala DBD di kalangan warga cukup mengkhawatirkan. Bahkan, lebih dari 20 orang telah menderita gejala serupa, meskipun hanya sebagian kecil dari mereka yang mendapatkan pengobatan di pusat kesehatan. BACA JUGA : Fogging Bukan Strategi Utama Pencegahan DBD, Ketahui Fakta-Fakta Berikut "Kami melihat peningkatan kasus demam minggu ini, baik anak-anak maupun istri saya mengalami demam. Ada yang mencoba pengobatan tradisional, sementara yang lain pergi ke dokter atau Puskesmas," ungkap Rosidi. Rasa kekhawatiran pun melanda warga setempat, karena telah terjadi satu kematian akibat DBD, yaitu seorang anak bernama Dian (10 tahun), serta dua orang lagi sedang menjalani perawatan intensif di Lubuklinggau. "Banyak yang menderita demam, baik di sekitar saya maupun di berbagai penjuru. Situasinya semakin serius," tambahnya. BACA JUGA : Sidang Kasus Pelanggaran UU ITE Terkait Video Kontroversial Makan Kriuk Babi Ditunda, Ini Alasannya Camat Karang Jaya, Hendri, dan Lurah Karang Jaya, Dimas, menginformasikan bahwa laporan petugas medis mencatat sudah ada tujuh warga yang terjangkit DBD. "Salah satu warga kita telah meninggal dunia akibat DBD. Oleh karena itu, kita segera mengambil tindakan cepat dengan melakukan proses fogging bersama Dinas Kesehatan Muratara," jelas Hendri. Pihak berwenang berharap bahwa fogging atau pengasapan dapat membantu meredam penyebaran nyamuk Aedes Aegypti, faktor penyebab DBD.
Kategori :