Cari Klien dari Media Sosial, Bantu Pemeriksaan HIV Aids

Minggu 20 Aug 2023 - 19:00 WIB
Reporter : Edi Purnomo
Editor : Edi Purnomo

*Inovasi Wisnu Wijaya, Bersoda Berperisa Raih Juara Nasional

SUMATERAEKSPRES.ID - Karya Ahli Tenaga Laboratorium Medik (ATLM) Puskesmas Pakjo Palembang, Wisnu Wijaya sangat membanggakan.

Inovasinya Bersoda Berperisa berhasil meraih Juara 1 Nasional Penganugerahan Tenaga Kesehatan Teladan Tahun 2023 dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

AGUSTINA SARIDEWI - PALEMBANG

BERSODA Berperisa merupakan inovasi Wisnu Wijaya, seorang petugas ATLM Puskesmas Pakjo Palembang yang mengangkat kegiatan sukarela kesehatan.

Bersoda Berperisa adalah singkatan Berawal dari Sosial Media, Berani Periksa HIV Aids.

Sebelum akhirnya ditetapkan sebagai juara 1 nasional untuk tenaga kesehatan teladan, dirinya merupakan satu-satunya wakil dari Provinsi Sumatera Selatan yang melaju ke tingkat nasional.

"Penyelenggaraan Tenaga Kesehatan Teladan ini diadakan pada 14-19 Agustus 2023 di The Sultan Hotel and Convention Center Jakarta," sampainya, Minggu (20/8).

Kegiatan ini merupakan Pemilihan Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional dimana masing-masing provinsi di Indonesia mengirimkan perwakilan terbaiknya.

"Dari Sumsel saya sendiri untuk kategori ATLM mewakili Sumsel ke nasional. Waktu itu mendapat dukungan juga dari Gubernur Sumsel, H Herman Deru melalui video," ungkapnya.

Dikatakan, terpilih sebagai juara tentu tidak serta merta karena ia telah melalui berbagai tahapan seleksi, mulai dari administrasi, interview, paparan inovasi sampai enam besar terpilih berkesempatan ke Jakarta mengikuti berbagai acara, salah satunya upacara HUT Kemerdekaan RI di Istana Kepresidenan.

"Pada tanggal 19 Agustus 2023 saya dinobatkan sebagai Juara Tenaga Kesehatan Teladan Tingkat Nasional Tahun 2023," terangnya.

Dikatakan, inovasi Wisnu sendiri diciptakan dan kegiatannya dimulai sejak awal Januari 2022 dan berkembang hingga sekarang.

Inovasi ini berupa update poster di dating app, seperti MiChat, Tinder, bahkan Line dimana di semua dating app dan sosial media itu ada fitur people nearby yang bisa kelihatan orang-orang sekitar dan barangkali mereka membutuhkan.

Dalam menjalankan inovasinya ini, Wahyu tidak sendiri tapi di-support Tim Bersoda Berperisa yang terdiri dari dokter, konselor, dan penjangkau lapangan.

"Untuk penjangkau lapangan saya meminta bantuan Lembaga Swadaya Masyarakat Yayasan Intan Maharani yang sudah profesional bergelut di bidang HIV Aids," katanya.

Di sisi lain, Puskesmas Pakjo di bawah pimpinan dr Novia Diana Roza MKes sangat mendukung kegiatan ini.

"Dari semua surat tugas, dana transpor BOK selalu mengikutsertakan saya ke sekolah-sekolah untuk sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat sejak di masa sekolah.

Saya merasa luar biasa di-support beliau," sampainya.

Inovasi sendiri dijalankan dalam bentuk kegiatan dengan tiga metode tahapan. Pertama promoting, ia memosting poster informasi ke dating app dan sosial media.

"Ketika ada klien yang berminat mereka akan menghubungi kontak yang tertera dan mereka juga bisa konsultasi apapun yang mereka ingin tanyakan," jelasnya.

Metode kedua konseling, ketika ada klien yang ragu tentu mereka akan banyak bertanya dan perlu usaha meyakinkan mereka bahwasannya pemeriksaan ini sangat penting, apalagi dia pernah melakukan kegiatan berisiko seperti melakukan seks tanpa kondom.

"Ketika mereka yakin, kemudian masuklah ke metode testing. Setelah ada kesepakatan, kami melakukan testing.

Fleksible dan bebas agar mereka merasa nyaman, bisa kami mengunjungi rumah mereka,bisa bertemu dan janjian di suatu tempat, bahkan ada juga yang langsung make appointment datang ke puskesmas.

Semua kita layani," ungkap putra pasangan (Alm) Eddy Darwis dan Rita Zahara ini.

Setelah menjalankan tes atau pemeriksaan bagi yang negatif tetap selalu diberikan edukasi agar menjaga perilaku yang sehat dan bersih, jauhi seks bebas, dan jangan lupa tes ulang 3 bulan ke depan karena bisa saja masuk ke dalam window period atau masa virus berinkubasi jadi belum terdeteksi.

"Apabila ada yang positif, segera lakukan terapi anti retroviral yaitu diberikan obat yang akan mereka konsumsi seumur hidup dengan pengawasan dan dampingan tenaga ahli," katanya.

 Tentu, mereka berhak mendapat ARV kalo positif, atau jika ada keluhan lain akan dibantu mendapatkan obat sesuai keluhannya.

Jika mereka ingin konsultasi apapun itu disediakan konsultasi gratis. (tin/fad)

Tags :
Kategori :

Terkait