*Suhu Maksimum Harian 35 Derajat Celsius
Suhu maksimum harian di wilayah Sumsel terpantau 35 derajat celsius.
Meski sudah terasa begitu panas menyengat, tapi menurut catatan BMKG, masih di bawah suhu terpanas yang pernah terjadi tahun ini.
“Suhu ini lebih rendah dari yang tercatat pada dasarian 2 Mei lalu yaitu 35,8 derajat celsius,“ ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Klimatologi BMKG Sumsel, Nandang Pangaribowo SKom.
Secara klimatologis, puncak suhu maksimum pertama terjadi pada awal Mei.
Sedangkan puncak suhu maksimum yang kedua dan tertinggi terjadi pada akhir Oktober nanti. Untuk curah hujan di wilayah Sumsel bagian barat masih termonitor.
"Tapi diperkirakan pada dasarian berikutnya akan terus menurun," jelas dia.
Prakiraan curah hujan dasarian III Mei ini, peluang lebih dari 40 persen curah hujan rendah (0-50 mm) pada sebagian besar wilayah Sumsel.
Peluang hingga 60 persen curah hujan menengah (50-150 mm) di sebagian kecil Musi Rawas Utara, Musi Banyuasin, PALI, Lahat dan Pagaralam.
Sedangkan peluang terjadi curah hujan tinggi (150-300 mm) dan sangat tinggi (>300 mm) tidak ada.
Sementara pada Juni nanti, tingkat kekeringan sebagian besar wilayah Sumsel diprakirakan berada pada kondisi normal.
Kecuali sebagian kecil Banyuasin, Muara Enim, sebagian Muba selatan, sebagian PALI, Mura bagian timur, sebagian besar Lahat, Empat Lawang, dan Pagaralam.
Beberapa daerah itu diprakirakan mengalami kondisi agak kering hingga kering.
Prakiraan curah hujan dasarian I Juni 2023, untuk curah hujan rendah (0-50 mm) masih terjadi di seluruh wilayah Sumsel.
Tapi untuk curah hujan menengah, tinggi dan sangat tinggi tidak terjadi lagi.
Sebagian besar wilayah Sumsel mengalami hari tanpa hujan dengan kriteria sangat pendek (1-5) hari.
Sedangkan yang sudah alami hari tanpa hujan dengan kriteria pendek (6-10 hari) yakni di sebagian kecil Empat Lawang.
Pos hujan dengan hari tanpa hujan terpanjang yakni pos hujan Pancaran Musi Kecamatan Tebing Tinggi, Empat Lawang, yakni selama 7 hari.
Curah hujan diprakirakan terus mengalami penurunan.
“Masyarakat diharapkan tetap waspada akan dampak yang dapat timbul.
Bijak dalam menggunakan air bersih dan selalu menjaga lingkungan dari potensi karhutla,” beber Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis. (tin/)