Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) menegaskan komitmen dan dukungnya terhadap kebijakan Kementerian Agama terkait Haji Ramah Lansia. Itu tagline penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Komitmen pelayanan KBIHU dalam pelaksanaan Haji Ramah Lansia ini ditandatangani para Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Forum Komunikasi KBIHU seluruh provinsi. Berlangsung secara hybrid, daring dan luring. Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag dan Kepala Bidang (Kabid) Haji semua provinsi juga turut bertanda tangan sebagai saksi. Penandatanganan disaksikan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat, dan para pejabat eselon II lainnya pada Ditjen PHU. Sekretaris Forum KBIHU Sumsel, H Fery Munandar mengatakan, dengan komitmen ini, artinya seluruh perangkat kloter dan KBIHU serta ketua regu (Karu) dan ketua rombongan (Karom) dari Sumsel harus kompak. BACA JUGA : Tugas Ekstra, 4.980 JCH RistiDibutuhkan team work kloter yang berkomitmen. “Rasa yang bertanggung jawab, itu yang paling utama,” ujarnya. Kemudian, bagaimana membuat seluruh jemaah haji Sumsel nyaman. Sehingga mereka dapat membantu para jemaah lansia.Dirjen PHU, Hilman Latief, tahun ini terdapat lebih dari 67.000 jemaah haji yang berusia 65 tahun lebih. Jumlah itu sekitar 30 persen dari total kuota haji reguler Indonesia yang tahun ini mencapai 203.320 orang.
Jumlah tersebut nantinya masih akan bertambah seiring adanya tambahan kuota haji yang ditawarkan oleh Arab Saudi, yakni sejumlah 8.000 orang. “Peran KBIHU sangat penting sebab mereka berada pada garda terdepan dalam pembinaan manasik jemaah haji, termasuk jemaah haji lansia,” ungkapnya.Direktur Bina Haji, Arsad Hidayat menambahkan, komitmen ini menunjukkan adanya kesamaan persepsi antara Kemenag dan KBIHU seluruh Indonesia. Komitmen ini menjadi penting karena nantinya akan berdampak pada pendekatan pembelajaran manasik haji.
Kategori :