SUMATERAEKSPRES.ID – Pengguna listrik prabayar PLN kini punya berbagai pilihan nominal token, mulai dari Rp 20.000, Rp 50.000, hingga Rp 1 juta.
Di antara pilihan tersebut, pelanggan rumah tangga daya 900 VA kerap menggunakan token Rp 20.000 dan Rp 50.000. Namun, pertanyaannya: mana yang lebih hemat?
Sebelum memutuskan, penting untuk memahami tarif dasar listrik yang berlaku. Kementerian ESDM membagi tarif daya 900 VA menjadi dua kategori:
- Subsidi: Rp 605 per kWh
- Non-subsidi: Rp 1.352 per kWh
Selain tarif dasar, ada komponen lain yang memengaruhi jumlah kWh yang diperoleh, yaitu Pajak Penerangan Jalan (PBJT) sekitar 10% dari nilai pembelian, dan biaya administrasi yang bervariasi, rata-rata Rp 1.750 per transaksi.
BACA JUGA:Bangun Infrastruktur Jalan, Perkuat Pelayanan Kesehatan
BACA JUGA:Atlet Putri FAJI OKU Selatan Raih Emas & Perak di World Rafting Championship 2025
Perhitungan Token Listrik Daya 900 VA
Pelanggan 900 VA Subsidi
- Token Rp 20.000
- Daya diterima: ± 26,86 kWh
- PBJT 10%: Rp 2.000
- Biaya administrasi: ± Rp 1.750
- Total biaya tambahan: Rp 3.750
- Token Rp 50.000
- Daya diterima: ± 71,49 kWh
- PBJT 10%: Rp 5.000
- Biaya administrasi: ± Rp 1.750
- Total biaya tambahan: Rp 6.750
Hasil: Token Rp 50.000 memberikan kWh lebih banyak dan biaya administrasi lebih efisien dibanding Rp 20.000.
BACA JUGA:Barcelona Comeback Kalahkan Atletico Madrid 3-1, Kokoh di Puncak LaLiga
BACA JUGA:18 Menit Usai Aniaya Korban, Erlan Ditangkap Saat Santai Minum Tuak di Rumah
2. Pelanggan 900 VA Non-subsidi
- Token Rp 20.000
- Tarif dasar: Rp 1.352/kWh
- Daya diperoleh: ± 12,02 kWh
- PBJT 10%: Rp 2.000
Biaya administrasi: ± Rp 1.750
- Token Rp 50.000
- Daya diperoleh: ± 31,99 kWh
- PBJT 10%: Rp 5.000
- Biaya administrasi: ± Rp 1.750
Hasil: Token Rp 50.000 tetap memberikan daya listrik lebih besar dan lebih hemat biaya dibandingkan token Rp 20.000.
BACA JUGA:Sriwijaya Dempo Run 2025 Siap Digelar, Kuota Peserta Penuh dan Jalur 100 Persen Siap
BACA JUGA:Anggota DPRD Sumsel Serahkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Empat Lawang
Token Rp 50.000 Lebih Efisien
Analisis menunjukkan bahwa membeli token dengan nominal lebih tinggi terbukti lebih hemat. Alasannya:
1. Biaya administrasi tetap, sehingga proporsinya lebih kecil pada nominal besar.