Fenomena Siswa Sekolah Naik Atap Angkutan di Lahat, Apakah ini Euforia Pelajar atau Keterpaksaan

Reporter: Agustriawan |

Editor: Irwansyah |

Rabu , 25 Sep 2024 - 14:47

Di tengah debu dan lalu lintas padat, semangat siswa menaiki atap angkutan umum pulang sekolah tak padam. Pemandangan ini tampak di jalan lintas Lahat - Muara Enim, Desa Merapi, Rabu (25/9) siang. Foto:Agustriawan/Sumateraekspres.id--

Lahat, SUMATERAEKSPRES.ID – Meski terpapar debu dan debu jalan yang dihasilkan oleh kendaraan besar, para siswa tampak bersemangat saat menaiki atap angkutan umum usai pulang sekolah.

Pemandangan ini terlihat jelas di jalan lintas Lahat - Muara Enim, tepatnya di Desa Merapi, Kecamatan Merapi Barat, pada Rabu (25/9) sekitar pukul 12.30 WIB.

Kendaraan besar seperti truk, bus, dan mobil tangki berlalu lalang di sepanjang jalan tersebut, menciptakan suasana yang penuh dengan debu, menambah keseruan sekaligus risiko bagi para penumpang yang memilih cara tidak biasa ini.

Meskipun tampak menghibur, tindakan ini jelas sangat berbahaya.

Seorang pengendara, Edi, yang melintas di area tersebut berbagi pandangannya. "Inilah kalau ke Merapi, banyak mobil besar lewat, dan debu juga banyak," ungkapnya, menambahkan rasa kewaspadaan saat melewati kawasan tersebut.

Menanggapi fenomena ini, Kadishub Lahat, H. Deswan Irsyad, mengatakan bahwa pihaknya akan meninjau kebutuhan angkutan dan jumlah penumpang di berbagai kawasan di Kabupaten Lahat.

Ia juga menekankan pentingnya memahami apakah siswa yang naik atap angkutan ini merupakan pilihan mereka atau akibat kurangnya kesadaran dari para sopir. "Kami akan memanggil pihak terkait untuk dirapatkan. Terima kasih atas masukannya," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Bus Sekolah dari Pemkab Lahat tetap beroperasi untuk wilayah Merapi, melayani rute dari kantor Camat Merapi Barat menuju Lahat dan sebaliknya.

Namun, untuk rute dari kantor Camat Merapi ke Merapi Timur, saat ini belum ada bus yang beroperasi. "Kami akan melihat apakah perlu dioperasikan juga dari Merapi Barat ke Merapi Timur," tutupnya.

fenomena siswa sekolah naik atap angkutan di lahat, apakah ini euforia pelajar atau keterpaksaan                             lahat, sumateraekspres.id – meski terpapar debu dan debu jalan yang dihasilkan oleh kendaraan besar, para siswa tampak bersemangat saat menaiki atap angkutan umum usai pulang sekolah.
pemandangan ini terlihat jelas di jalan lintas lahat - muara enim, tepatnya di desa merapi, kecamatan merapi barat, pada rabu (25/9) sekitar pukul 12.30 wib.
kendaraan besar seperti truk, bus, dan mobil tangki berlalu lalang di sepanjang jalan tersebut, menciptakan suasana yang penuh dengan debu, menambah keseruan sekaligus risiko bagi para penumpang yang memilih cara tidak biasa ini.
meskipun tampak menghibur, tindakan ini jelas sangat berbahaya.
baca juga:berdoa pilkada lahat aman dan damai, ini kata kapolres dan pj bupati
baca juga:bpjs ketenagakerjaan dan pemkab lahat jalin sinergi, beri perlindungan jaminan sosial bagi pekerja rentan
seorang pengendara, edi, yang melintas di area tersebut berbagi pandangannya. "inilah kalau ke merapi, banyak mobil besar lewat, dan debu juga banyak," ungkapnya, menambahkan rasa kewaspadaan saat melewati kawasan tersebut.
menanggapi fenomena ini, kadishub lahat, h. deswan irsyad, mengatakan bahwa pihaknya akan meninjau kebutuhan angkutan dan jumlah penumpang di berbagai kawasan di kabupaten lahat.
ia juga menekankan pentingnya memahami apakah siswa yang naik atap angkutan ini merupakan pilihan mereka atau akibat kurangnya kesadaran dari para sopir. "kami akan memanggil pihak terkait untuk dirapatkan. terima kasih atas masukannya," ujarnya.
baca juga:berbisnis sabu selama 1,5 bulan, sejoli di lahat dibekuk polisi, ini barang bukti yang diamankan!
baca juga:remaja 17 tahun meregang myawa ussi disambar dkereta api di lahat, warga heboh, ini identitas korban!
ia juga menambahkan bahwa bus sekolah dari pemkab lahat tetap beroperasi untuk wilayah merapi, melayani rute dari kantor camat merapi barat menuju lahat dan sebaliknya.
namun, untuk rute dari kantor camat merapi ke merapi timur, saat ini belum ada bus yang beroperasi. "kami akan melihat apakah perlu dioperasikan juga dari merapi barat ke merapi timur," tutupnya.

Tag

Share