Sejarah Konflik Panjang Hizbullah dan Israel: Dari Invasi 1982 hingga Perang 2006
Konflik antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung lebih dari 40 tahun, meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah Timur Tengah. Foto: akurqt--
SUMATERAEKSPRES.ID - Konflik antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung selama lebih dari empat dekade, dengan akar permasalahan yang dalam dan sangat kompleks.
Hizbullah, kelompok militan yang berbasis di Lebanon dan didukung oleh Iran, pertama kali muncul sebagai respons terhadap invasi Israel ke Lebanon pada tahun 1982.
Invasi Israel ke Lebanon (1982)
Di bulan Juni 1982, Israel menginvasi Lebanon sebagai tanggapan atas serangan dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) yang beroperasi dari wilayah selatan Lebanon.
Invasi ini mencapai jantung kota Beirut, mengepung PLO dan memaksa mereka untuk mundur.
Namun, kehadiran militer Israel yang terus berlanjut, serta kekejaman yang dilakukan oleh sekutunya, terutama pembantaian Sabra dan Shatila, menewaskan ribuan pengungsi Palestina dan warga sipil Lebanon.
BACA JUGA:Kecam Ratusan Pemukim Ekstremis Israel yang Serbu Masjid Al-Aqsa untuk Lakukan Ritual Tisha B'Av
Berdirinya Hizbullah
Sebagai respons terhadap pendudukan Israel, Hizbullah didirikan oleh para pemimpin Muslim Syiah dengan dukungan Iran.
Dengan cepat Hizbullah menjadi milisi yang kuat, merekrut banyak pemuda yang tidak puas di pinggiran selatan Beirut dan Lembah Bekaa.
Konflik Berkelanjutan
Antara tahun 1982 dan 1986, Hizbullah disalahkan atas beberapa serangan terhadap pasukan asing di Lebanon, termasuk pemboman barak militer Prancis dan Amerika di Beirut pada tahun 1983.
Peristiwa ini menewaskan sedikitnya 300 pasukan penjaga perdamaian dari PBB.