Sejarah Konflik Panjang Hizbullah dan Israel: Dari Invasi 1982 hingga Perang 2006
Konflik antara Hizbullah dan Israel telah berlangsung lebih dari 40 tahun, meninggalkan jejak mendalam dalam sejarah Timur Tengah. Foto: akurqt--
Selain sebagai kelompok militan, Hizbullah juga merupakan kekuatan politik yang signifikan di Lebanon.
Mereka memiliki perwakilan di parlemen dan kabinet Lebanon, serta menjalankan berbagai layanan sosial, termasuk rumah sakit dan sekolah, yang meningkatkan dukungan di kalangan masyarakat Syiah Lebanon.
Keterlibatan dalam Perang Suriah
Hizbullah telah terlibat secara aktif dalam perang saudara Suriah sejak 2012, mendukung rezim Presiden Bashar al-Assad.
Keterlibatan ini termasuk pengiriman ribuan pejuang untuk bertempur melawan kelompok oposisi dan ekstremis di Suriah.
Hubungan dengan Iran
Hizbullah memiliki hubungan yang erat dengan Iran, yang menyediakan dukungan finansial, militer, dan logistik.
Iran melihat Hizbullah sebagai bagian dari strategi regionalnya untuk memperluas pengaruh dan melawan musuh-musuhnya, termasuk Israel dan Arab Saudi.
BACA JUGA:PBB: Pemboman Israel di Penampungan Air Pengungsi Palestina Langgar Hukum Humaniter Internasional
BACA JUGA:Israel Bakal Kirim Delegasi Hadiri Perundingan Gencatan Senjata di Qatar
Pengaruh Regional
Hizbullah juga berperan dalam berbagai konflik dan ketegangan di Timur Tengah, termasuk di Irak dan Yaman.
Mereka sering dianggap sebagai perpanjangan tangan Iran dalam konflik regional, yang memperkuat posisi Iran di Timur Tengah.
Peran Hizbullah dalam konflik Timur Tengah sangat kompleks dan multifaset. Mereka tidak hanya berperan sebagai kelompok militan, tetapi juga sebagai aktor politik dan sosial yang signifikan di Lebanon dan sekitarnya.
Keterlibatan mereka dalam berbagai konflik regional menunjukkan pengaruh besar yang mereka miliki di kawasan tersebut.