https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Galungan Merupakan Simbol Kemenangan Kebaikan atas Kejahatan

Selamat Hari Raya Galungan! Dengan akar yang kuat dalam mitologi Hindu Bali, perayaan ini pertama kali dirayakan pada tahun Saka 804.--

SUMATERAEKSPRES.ID – Hari Raya Galungan, yang memiliki akar kuat dalam mitologi Hindu Bali, pertama kali dirayakan pada tahun Saka 804 atau 882 Masehi.

Perayaan ini sempat terhenti, namun dihidupkan kembali oleh Raja Sri Jayakasunu. Galungan menandakan kemenangan Dharma (kebaikan) atas Adharma (kejahatan), dengan latar belakang mitos Dewa Indra yang mengalahkan Raja Mayadenawa.

Raja tersebut melarang rakyat menyembah dewa dan hanya memperbolehkan penyembahan terhadap dirinya, yang berujung pada pertempuran dan kekalahannya.

BACA JUGA:KPUD MLM Sukses Gelar Pengundian Nomor Urut Paslon

BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Sumatera Selatan untuk Selasa, 24 September 2024. Waspada Hujan Lebat dan Petir

Galungan dirayakan setiap 210 hari dalam kalender Pawukon Bali, tepatnya pada Rabu Kliwon Dungulan. Selama perayaan, umat Hindu Bali melaksanakan berbagai kegiatan keagamaan, seperti sembahyang di pura, memberikan persembahan, dan berkumpul dengan keluarga.

Saat ini, perayaan Galungan di Bali tetap melestarikan banyak tradisi, meski ada beberapa adaptasi modern. Berikut adalah beberapa cara orang Bali merayakan Galungan:

-    Penjor: Setiap rumah memasang penjor, tiang bambu dihias janur dan hasil bumi, melambangkan gunung dan rasa syukur kepada Tuhan.

-    Sembahyang di Pura: Umat Hindu melaksanakan sembahyang di pura keluarga dan desa, membawa persembahan berupa banten yang terdiri dari makanan, bunga, dan dupa.

-    Kumpul Keluarga: Galungan menjadi waktu berkumpul dengan keluarga besar, di mana mereka memasak dan menikmati hidangan tradisional seperti lawar dan babi guling.

-    Kunjungan ke Makam Leluhur: Banyak keluarga mengunjungi makam leluhur untuk berdoa dan memberikan persembahan sebagai penghormatan.

-    Liburan Sekolah: Sekolah-sekolah di Bali biasanya libur selama perayaan Galungan, memungkinkan anak-anak ikut serta dalam persiapan.

-    Kegiatan Sosial dan Budaya: Berbagai acara sosial dan budaya, seperti pertunjukan tari dan pameran seni, sering diadakan.

BACA JUGA:Empat Jembatan yang Wajib Dikunjungi di Indonesia dengan Cerita Horor

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan