Garuda Angkat Koper, Main di Kandang Sendiri Malah Ditekuk Filipina 0-1
LAGA PENENTU Para pemain Timnas Indonesia (baju merah) dalam laga penentu melawan Filipina di Stadion Manahan Solo, tadi malam. Skuad Garuda harus mengakui keunggulan lawan dengan skor 0-1. Hasil buruk ini menyebabkan Indonesia gagal melaju ke babak s-foto: ist-
SOLO-Pupus sudah harapan Timnas Indonesia melanjutkan perjuangan di ajang Piala AFF 2024. Saat menjamu Filipina di Stadion Manahan, Solo, Skuad Garuda malah ditekuk 0-1, padahal main di kandang sendiri. Hasil buruk ini memaksa Indonesia angkat koper lebih awal setelah gagal masuk babak semifinal.
Asnawi Mangkualam cs sudah menggebrak sejak menit awal pertandingan. Namun, tak ada peluang berbahaya yang dihasilkan dengan rapinya pergerakan para penggawa Filipina. Permainan baru berjalan 5 menit, kiper mereka, Patrick Deyto terjatuh di lapangan usai berbenturan dengan Rayhan Hannan, pemain Indonesia dalam perebutan bola.
Deyto berupaya melakukan back pass, namun Rayhan juga coba merebutnya. Deyto terjatuh dan harus menjalani perawatan. Dia digantikan Quincy Kameraad.Timnas Filipina sempat memberikan tekanan dari sisi kanan. Beruntung umpan silang ke kotak penalti masih mampu diamankan Kadek Arel yang bermain lugas.
Menit 20:22, pemain Indonesia Asnawi Mangkualam diganjar kartu kuning usai mengadang pemain Filipina Javier Mariona. Untunglah, kiper Indonesia, Cahya Supriadi mampu menghalau tendangan menyelamatkan gawang Timnas Indonesia.
Filipina menghasilkan peluang emas lewat skenario serangan balik. Michael Tribaco Kempter berhasil melewati satu pemain Indonesia di kotak penalti dan melepaskan tembakan keras. Timnas Indonesia menghasilkan peluang melalui Arkhan Fikri. Sayang tembakan Arkhan masih melayang di atas mistar gawang.
Peluang melalui tendangan bebas Marselino Ferdinan. Sayang tembakan Marselino masih membentur pagar pertahanan Filipina. Kerja sama apik Dony Tri Pamungkas dan Marselino Ferdinan di kotak penalti melahirkan ancaman. Sayang, tembakan Marselino masih mampu dimentahkan kiper Filipina.
Pemain Indonesia, Muhammad Ferarri diganjar kartu merah pada menit ke-42 usai melakukan pelanggaran kepada Aguinaldo yang menempel ketat saat menanti lemparan ke dalam. Indonesia harus main dengan 10 pemain.Hingga turun minum, tidak ada gol tercipta. Skor kacamata.
Masuk babak kedua baru, pada menir ke-63 gawang Timmas Indonesia dijebol Bjorn Marti Kristensen. Timnas Indonesia coba menciptakan peluang lewat lemparan ke dalam Pratama Arhan. Namun gagal. Lalu melakukan dua pergantian. Marselino Ferdinan dan Achmad Maulana ditarik keluar, diganti Arkhan Kaka dan Victor Dethan.
Dony Tri Pamungkas tampil heroik dengan membuang tendangan Jarvey Gayoso di garis gawang. Indonesia memiliki harapan dengan tambahan waktu 11 menit karena seringnya pertandingan terhenti akibat perawatan pemain yang cedera. Ronaldo Kwateh dan Roby Darwis masuk bagi Indonesia di injury time.
Namun pergantian itu tidak berarti banyak. Ronaldo Kwateh sempat melepas tembakan tapi tepat ke sasaran kiper. Skor tetap dan Indonesia kalah sehingga gagal melaju ke babak semifinal.
Kekalahan ini tak sejalan dengan haapan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (STY) yang ingin mengakhiri pertandingan di fase grup dengan hasil manis. Dia mengakui ada beban dalam laga melawan Filipina. “Tapi, para pemain muda bermain sangat baik. Memang ada kekurangan pastinya, tapi ada waktu satu tahun untuk memperbaikinya,” kata STY. (*)