Masjid Al-Furqon Jua-jua, Landmark Sejarah Berusia Hampir 200 Tahun yang Masih Kokoh di Kayuagung
Masjid Al-Furqon Jua-jua masjid yang sudah berusia hampir 200 tahun dan kebanggaan masyarakat Kayuagung. Foto Nisa--
SUMATERAEKSPRES.ID — Berdiri sejak tahun 1823, Masjid Al-Furqon Jua-jua di Kelurahan Jua-jua, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, telah menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam sejarah lokal.
Masjid yang hampir berusia dua abad ini tidak hanya dikenal karena kekokohannya tetapi juga karena peranannya dalam sejarah perjuangan.
Pada masa perjuangan kemerdekaan, Masjid Al-Furqon Jua-jua berfungsi sebagai markas strategis bagi para pejuang. Di sini, mereka merancang strategi dalam perlawanan gerilya melawan penjajah di Kayuagung dan mendukung aksi Perang 5 Hari 5 Malam di Palembang.
Keberadaan masjid ini sebagai pusat perencanaan rahasia memberikan keuntungan taktis karena musuh tidak menyangka bahwa tempat ibadah ini juga berfungsi sebagai tempat rapat strategis.
Dalam sejarah perjuangan ini, dua tokoh pejuang terkemuka, Letkol Moehammad Noeh Matjan dan H Braksan Matjan, yang merupakan keturunan dari Pasirah Marga Kayuagung, Pangeran Matjan, memainkan peran penting.
BACA JUGA:Dampak Kabut Asap pada Kesehatan Mata dan Cara Merawatnya
BACA JUGA:Buah Matoa, Rahasia Nutrisi dan Manfaat Kesehatan dari Papua
Meskipun telah berusia ratusan tahun, masjid ini tetap kokoh dan menjadi simbol kebanggaan masyarakat setempat.
Masjid Al-Furqon Jua-jua tetap menjadi tujuan kunjungan banyak orang, baik untuk beribadah maupun untuk melihat secara langsung keindahan dan sejarahnya.
Ketika berada di dalam masjid, jemaah merasakan kenyamanan yang membuat mereka betah berlama-lama. Struktur bangunan yang terbuat dari kayu dan papan bertiang, ditambah dengan lokasinya yang strategis di tepi Sungai Ogan Komering Ilir, membuat masjid ini mudah diakses dan sering ramai dikunjungi.
Pada periode 1913 hingga 1915, setelah berdiri selama 90 tahun, masjid ini mengalami renovasi untuk menghindari dampak abrasi tebing sungai.
Meskipun demikian, jendela dan pintu yang menghadap ke Sungai Komering tetap dipertahankan dalam bentuk aslinya, sementara pagar dan menara masjid diperbaharui dengan keramik hijau.
BACA JUGA:Torehkan Kinerja Impresif Sepanjang 2023, BSI Raih Penghargaan Prominent Award 2024
BACA JUGA:26 Perusahaan Buka 500 Lowongan Kerja, Job Fair Prabumulih Sukses Tarik Ribuan Peserta