Burung Hantu Basmi Hama Tikus
HABITAT: Burung hantu menjadi salah satu solusi mengatasi hama tikus di persawahan.- FOTO: agustriawan/SUMEKS-
LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia. Para petani di berbagai wilayah kini semakin memanfaatkan burung hantu sebagai solusi alami untuk mengendalikan hama.
Burung-burung ini, yang dikenal sebagai predator ulung, menunjukkan peran penting dalam mengatasi masalah hama pertanian yang sering merugikan hasil panen.
Saat ini, dalam upaya menerapkan pengendalian hama tikus dengan burung hantu, Pemkab Lahat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perternakan (TPHP) Lahat melakukan sosialisasi kepada petani dilakukan di kawasan persawahan. Berupa Germas Rubuha (Rumah Burung Hantu) dan Tenggeran burung hantu bagi kelompok tani (poktan). Salah satunya di Desa Tanjung Payang Kecamatan Lahat Selatan.
Kepala Dinas TPHP Lahat, H Rudi Darma melalui Kabid TPH, Ahmad Firdaus mengungkapkan upaya melestarikan burung hantu sebagai predator alami sangat efektif dalam mengendalikan hama. “Penggunaan burung hantu dianggap murah, efektif, dan efisien dibandingkan dengan metode kimia,” jelasnya.
BACA JUGA:Efektif dan Alami: Mengusir Tikus dengan Buah Bintaro, Boleh Dicoba Nih Lur!
BACA JUGA:3 Cara Alami yang Bisa Dilakukan untuk Mengatasi Hama Wereng dan Tikus. Bisa Gunakan Bawang Putih
Dikatakannya, tikus merupakan salah satu hama utama yang menyerang tanaman pangan, dengan potensi merusak yang tinggi hingga menyebabkan gagal panen. “Karena itu, pengendalian tikus dengan memanfaatkan burung hantu menjadi solusi yang diharapkan dapat mengurangi kerugian bagi petani,” tuturnya.
- Penggunaan burung hantu sebagai predator alami untuk mengendalikan hama tikus di Lahat
Ia juga mengatakan Kementerian Pertanian mendorong pengendalian hama yang ramah lingkungan. Pengendalian tikus secara biologis menggunakan burung hantu adalah metode yang murah, ekonomis, dan efisien.
“Keberadaan burung hantu di lahan pertanian tidak hanya membantu mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh hama, tetapi juga berkontribusi pada kesehatan tanah dan keberagaman hayati,” paparnya.
Untuk mendukung keberadaan burung hantu di area pertanian, beberapa petani mulai memasang kotak sarang khusus dan menciptakan lingkungan yang mendukung agar burung hantu dapat bersarang dan berburu dengan nyaman.
“Langkah ini terbukti efektif, dengan beberapa laporan menunjukkan penurunan signifikan dalam populasi tikus dan hewan pengerat di lahan pertanian yang menerapkan metode ini,” lanjutnya.