INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID – Benih-benih cabai rawit yang disemai kini sudah berusia 12 hari.  Benih tersebut sudah tumbuh menjadi kecambah. Sudah ada 2 helai daun dengan ketinggian batang sekitar 7 cm.

Benih-benih cabai ini ditanam para pelajar SMA N 1 Payaraman, Ogan Ilir.  ‘’Benih cabai rawit ini merupakan tanaman yang dipersiapkan dalam program gerakan Sumsel Mandiri Pangan Goes to School (GSMP GTS),’’ ujar Kepala SMAN 1 Payaraman, Sugiarto.*

BACA JUGA:Didampingi Penyuluh, Bentuk Tim GSMP GTS

BACA JUGA:Siapkan Lahan Cabai untuk GSMP GTS 

Dikatakannya, pertumbuhan benih ini terus dilakukan pemantauan. ‘’Pertumbuhannya terus dipantau, benih cabai ini kita tanam dalam greenhouse pembibitan yang memiliki luas 1.5 x 5 meter," terang Sugiarto. 

Setiap hari, pertumbuhan benih selalu dipantau dan dicatat perkembangannya. Media persemaian benih cabai menggunakan tray semai diisi tanah dengan puluhan bahkan ratusan lubang tanam tiap lembarnya. 

"Pemantauan dilakukan untuk mengukur tingkat pertumbuhan tanaman cabai dan evaluasi dalam menjamin perawatan semaian," terangnya. 

Apabila ada benih yang gagal tumbuh, dapat segera disulam dengan benih baru yang dipersiapkan.  Selama persemaian hingga tumbuh kecambah, media semai ditutup. 

Setelah tumbuh daun,  lanjutnya, semaian benih didiamkan dalam greenhouse dengan naungan jaring-jaring waring. Sehingga tidak terkena sinar matahari langsung.

Agar benih yang tumbuh tidak mudah terbakar maupun kayu. ‘’Hingga nanti siap tumbuh cukup besar dan dapat dipindahkan ke lahan terbuka,’’ katanya. 

Pemantauan rutin dilakukan juga sembari menjaga kelembaban media semai tetap terjaga. "Penyemaian bertujuan untuk menumbuhkan benih menjadi tanaman muda atau bibit.

Dengan penyemaian, maka tanaman akan lebih mudah beradaptasi dan pertumbuhannya menjadi lebih maksimal," jelasnya.*

BACA JUGA:Tekan Inflasi dari GSMP Sekolah

BACA JUGA:GSMP Go to School, Pj Bupati Empat Lawang Bagikan Bibit Cabe ke Siswa SD dan SMP