https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Siapkan Lahan Cabai untuk GSMP GTS

LIBATKAN PELAJAR: SMA Negri 1 Payaraman, Ogan Ilir melibatkan siswa dalam melakukan persiapan lahan yang akan digunakan untuk ditanami cabai dalam kompetisi budidaya tanaman cabai di antara SMA/SMK di Sumatera Selatan yang dikemas dalam GSM GTS Awards. --

INDRALAYA, SUMATERAEKSPRES.ID  - Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) goes to school (GTS)  semakin dimasifkan.  Program yang dicanangkan Pj Gubernur Sumsel H Agus Fatoni ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan peran strategis siswa dalam pengendalian inflasi komoditas cabai. 

Apalagi, cabai merupakan  salah satu komoditas yang sering menyumbang inflasi di Provinsi Sumatera Selatan. Kegiatan ini juga sekaligus dimulainya kompetisi budidaya tanaman cabai di antara SMA/SMK di Sumatera Selatan yang dikemas dalam GSM GTS Awards. 

BACA JUGA:Tekan Inflasi dari GSMP Sekolah

BACA JUGA:Kompetisi Budidaya Cabai Antar SMA/SMK, Diawali Training of Trainer, Program GSMP GTS Award

Salah satu yang berpartisipasi adalah SMA Negri 1 Payaraman, Ogan Ilir. Baru-baru ini telah melakukan persiapan lahan yang akan digunakan untuk ditanami cabai. 

"Sebelum dilaunching GSMP goes to school ini, kami memang sudah sejak awal tahun lalu rutin bersama siswa- siswi berkebun dan menanam berbagai macam sayuran di lahan sekolan. Jadi yang sekarang ini tinggal kami lanjutkan," ujar kepala SMAN 1 Payaraman, Sugiarto. 

Di halaman sekolah ada  lahan sekitar 30 x 20 meter yang disiapkan khusus untuk menanam benih cabai rawit pemberian dari pemerintah. "Lahan ini yang kita jadikan untuk lomba tanam cabai," ungkapnya. 

Lahan tersebut semula dibersihkan dari gulma rumput yang mengganggu. Lalu, dicangkul secara manual agar tanah menjadi gembur. Tahan tersebut dibuat semacam bedeng yang meninggi dan dibuat saluran air di bagian tepi. 

BACA JUGA:GSMP Program Mengubah Pola Pikir Dari Konsumtif Menjadi Produktif

BACA JUGA:GSMP Go to School, Pj Bupati Empat Lawang Bagikan Bibit Cabe ke Siswa SD dan SMP

Lalu di beri pupuk organik, kemudian didiamkan hingga kondisi keasaman (ph)  tanah normal. Sembari menunggu bibit cabai yang masih dilakukan pembenihan. 

"Alhamdulillah anak-anak semua antusiasas dan senang dalam kegiatan mengolah tanah untuk penanaman cabai ini," ungkap Sugiarto. (dik)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan