https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Dapati Mesin Kurang Takar, Masih Ambang Batas Wajar

SIDAK : Tim gabungan dari Subdit I/ Indagsi Ditreskrimsus Polda dan Metrologi Dinas Perdagangan Sumsel sidak ke salah satu SPBU, kemarin.-Foto: Ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) disambangi tim Unit 3 Subdit I/Indagsi Ditreskrimsus Polda Sumsel.

Petugas datang memastikan ketersediaan dan tidak ada kecurangan dari pengelola SPBU jelang Lebaran Idulfitri 1445 H. Ikut bersama tim pimpinan Iptu Anita SH ini jajaran Metrologi dari Dinas Perdagangan Provinsi Sumsel.

Direktur Reskrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Bagus S Oktobrianto SIK, melalui Kasubdit I/Indagsi AKBP M Hadiwijaya ST mengatakan, tim turun lakukan pengawasan dan pengecekan ke sejumlah SPBU.

“Ini upaya menjamin kestabilan, kelancaran dan ketersediaan BBM serta meminimalisir terjadinya potensi penyimpangan dan ketidaksesuaian ukuran, takaran, timbangan dan jumlah dalam hitungan dari yang sebenarnya,” jelas dia, kemarin (29/3).

Seperti kemarin pagi pukul 09.00 WIB, tim gabungan ini sidak ke SPBU 24.302.23 di Jl Palembang-Indralaya. Tim Metrologi Dinas Perdagangan Sumsel dipimpin Sherly Imela Nasution melakukan pengecekan mesin-mesin di SPBU itu. Lalu melakukan serangkaian pengujian.

Untuk stasiun/pulau nomor 6, dari dua kali pengujian mesin Dexlite, Nozzele 1 (M - S1), hasilnya minus 85 mililiter (ml). Untuk mesin Pertamax, Nozzele 2 (M- S2) yang diuji sekali menggunakan bejana ukur 20 liter hasilnya minus 45 ml.

BACA JUGA:Antisipasi Kecurangan, Indagsi Polda Sumsel dan Dinas Perdagangan Sidak dan Pengecekan ke Sejumlah SPBU

BACA JUGA:Mengapa Dulu Menggunakan Handphone di SPBU Dilarang? Ternyata Ini Penyebabnya!

“Hasilnya dinyatakan masih di ambang batas kesalahan yang diizinkan, yaitu dalam 20 liter itu plus minusnya 0,5 persen atau maksimal 100 ml. Petugas juga tadi melakukan pengecekan tera dan segel pada mesin,” tambah Hadi.

Kemudian, stasiun/pulau nomor 5, mesin Pertamax dilakukan sekali pengujian, hasilnya Nozzele 9 (M - S1) mesinnya dalam kondisi rusak. Nozzele 10 (M - S2) plus 20 ml.  “Dinyatakan masih di ambang batas kesalahan yang diizinkan,” tambahnya.

Pada stasiun/pulau nomor 4, mesin Bio Solar dilakukan sekali pengujian dengan hasil, Nozzele 8 (M - S1) minus 50 ml. sedangkan Nozzele 7 (M- S2) minus 30 ml. 

Sedangkan pada stasiun/pulau nomor 3, mesin Bio Solar, Nozzele 6 (M - S1) minus 20 ml dan Nozzele 5 (M- S2) minus 45 ml. “Stasiun nomor 3 juga masih di ambang batas kesalahan yang diizinkan,” ucapnya.

Pada stasiun/pulau nomor 2, mesin Pertalite dari sekali pengujian gunakan bejana ukuran 20 liter dengan hasil, Nozzele 3 (M - S1) minus 30 ml dan Nozzele 4 (M- S2) minus 70 ml. “Masih pada ambang batas kesalahan yang diizinkan,” imbuh Hadi.

Terakhir, stasiun /pulau nomor 1, mesin Pertalite dilakukan sekali pengujian dengan hasil, Nozzele 1 (M - S1) minus 60 ml dan Nozzele 2 (M- S2) minus  20 ml. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan