https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Instruksi Mentan, Maret Tanam Padi, Minta Pemda Pastikan Tak Ada yang Menunda

--

SUMSEL, SUMATERAEKSPRES.ID – Pemerintah tidak ingin kelangkaan stok beras terjadi pada bulan-bulan mendatang. Salah satu upaya, percepatan masa tanam padi pada Maret ini. Untuk itu, dalam APBN ditambah alokasi subsidi untuk pupuk.

Menteri Pertanian (Mentan) RI, Andi Amran Sulaiman menegaskan, percepatan tanam padi pada Maret ini harus dikawal. Secara khusus dia meminta dinas pertanian setempat, turun ke lapangan untuk mengawal itu.

Kesuksesan percepatan masa tanam Maret ini, sangat penting untuk menjaga stok beras Juni mendatang. “Segera turun ke sawah, pastikan pertanaman dan lakukan pompanisasi,” katanya. Dia meminta jangan ada yang menunda-nunda pelaksanaan penanaman padi pada Maret ini.

Amran mengatakan jika proses tanam padi di Maret ini berjalan lancar, dia optimis Indonesia akan keluar dari ancaman krisis pangan.  Kementan juga terus berkoordinasi dengan Kementerian PUPR untuk membangun fasilitas irigasi. Jaringan irigasi ini diharapkan bisa dibangun secara maksimal di area food estate.

Bagaimana di Sumsel? Jodi, petani dari Kelompok Tani Argo Jaya, Kelurahan Bukit Sari, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur mengatakan, masa penyaluran pupuk subsidi telah selesai Januiri 2024 lalu. "Tidak ada masalah pupuk. Sekarang kami fokus mau masuk tahapan panen," katanya.

BACA JUGA:Ini Dia 7 Manfaat Beras Porang untuk Kesehatan Tubuh Yang Belum di Ketahui Banyak Orang

BACA JUGA:HET Beras Premium Naik Sementara, Berlaku hingga 23 Maret

Dia mengatakan puncak panen diperkirakan akhir Maret sampai dengan awal April 2024. Sementara musim tanam kembali sekitar awal Mei 2024.  "Saat ini masyarakat petani lagi berharap harga gabah naik. Minimal stabil jangan turun," katanya. 

Harga gabah di Petani saat ini mencapai Rp 6.800 per kilogram. "Kalau maunya petani, gabah tetap mahal. Sebab pupuk juga mahal sekarang," beber dia.

Dinas Pertanian Kabupaten OKU juga memonitor distribusi pupuk subsidi kepada kelompok tani yang sudah terdata sebagai penerima. 

“Sampai periode Februari 2024, distribusi pupuk subsidi ke kelompok tani ini sudah berjalan," kata Kadin Pertanian OKU, Husmin melalui Subkor Pukpest Alsin, Syahroni. Kuota pupuk subsidi untuk OKU yaknu urea 3.066 ton dan pupuk NPK (ponska) 2.787 ton.

Penyaluran pupuk subsidi melalui mekanisme I-Pubers dan sebagian lagi menggunakan kartu tani. Untuk realisasi pupuk urea 295 ton dan NPK ponska 190 ton.

Terpisah, Nayla, petani Muara Telang mengatakan belum ada informasi untuk penebusan pupuk subsidi. Saat ini petani belum gencar melakukan penanaman, karena sebagian baru saja selesai panen. 

"Tapi sudah ada juga yang mulai tabur ke dua (tanam padi kedua), " jelasnya. Karena itu, pemerintah diminta segera menyuplai pupuk kepada petani. Menurutnya, kebutuhan pupuk minimal per hektare 100 kg urea dan NPK Poskha 200 kg. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan