Sempat Jadi Surga Ganja di Asia Tenggara, Thailand Kini Batasi Penggunaannya Hanya untuk Medis, Kenapa Ya?
Peraturan terbaru dari Kementrian Kesehatan Thailand mengumumkan bahwa ganja rekreasi tak akan lagi berlaku mulai akhir tahun 2024 ini.-Foto: YT channel @ProjectBangkok-
SUMATERAEKSPRES.ID - Wisatawan yang ingin merasakan ganja rekreasi di Thailand hanya bisa menikmatinya sampai akhir tahun 2024 ini.
Pasalnya, negari gajah putih itu telah menetapkan bahwa izin penggunaan ganja hanya akan diberikan untuk keperluan medis.
Menurut laporan dari Channel News Asia pada hari Jumat (1/3), Menteri Kesehatan Cholnan Srikaew secara resmi mengumumkan kebijakan ini kepada masyarakat.
Thailand adalah negara pertama di Asia Tenggara yang secara resmi melegalkan penggunaan ganja sebagai obat-obatan pada tahun 2018 silam.
BACA JUGA:Terbaru! Peneliti Sebut Hampir Semua Makanan Manusia Mengandung Mikroplastik, Apa Penyebabnya?
Lalu pada tahun 2022, ganja disahkan untuk penggunaan rekreasi, membuka peluang bagi industri pariwisata.
Seiring dengan itu, toko-toko ganja mulai bermunculan di berbagai tempat. Diperkirakan akan ada puluhan ribu outlet dengan nilai proyeksi mencapai USD 1,2 miliar pada tahun mendatang.
Namun, kebijakan ini mendapat sorotan karena potensi penyalahgunaannya.
"Mengatur ganja sangat penting; jika tidak, akan ada penyalahgunaan," ungkap Cholnan.
BACA JUGA:Wow, Angka Kasus Bunuh Diri Korea Selatan Tertinggi di Negara Maju
BACA JUGA:Tenere, Disebut Pohon Paling Kesepian di Dunia, Kok Bisa?
Sebagai respons, pemerintah telah memutuskan untuk secara bertahap mengatur penggunaan ganja.
"Penggunaan ganja yang tidak terkontrol berdampak negatif terutama pada generasi muda Thailand. Ini dapat membuka pintu bagi penggunaan obat-obatan lainnya di masa depan," jelasnya.