Alamak! Emosi Wajah Dikencingi Saat Berhubungan, Bunuh Pasangan Sejenis BDSM

BUNUH PASANGAN SEJENIS : Pelaku Yd dirilis Polres Cianjur, atas kasus pembunuhan terhadap pasangan sejenisnya, An. Pelaku kesal wajahnya dikencingi korban, saat sedang berhubungan seks BSDM, dalam kamar hotel-foto: humas.polri.go.id-

PALEMBANG,SUMATERAEKSRES.ID – Seorang pria berinisial Yd (23), ditangkap polisi karena membunuh pasangan sejenisnya, An (32). Pelaku emosi karena wajahnya dikencingi saat berhubungan.

Pembunuhan itu berlangsung dalam Hotel Koneng Kampung Cilengsar, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, 21 Februari 2024, sekitar 07.45 WIB.

Keduanya tidak saling kenal. Korban An asal Teluk Betung Selatan, Kota Bandar Lampung. Sedangkan pelaku Yd, warga Kampung Cilengsar, Desa Gadog, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur.

“Adapun modus operandi, yaitu pelaku berkomunikasi dengan korban i melalui salah satu media sosial,” kata Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan SH SIK MSi, dalam konferensi pers Jumat, 23 Februari 2024.

Dalam postingan di Facebook, pelaku Yd mencari pasangan sesama jenis dengan cara BDSM. “Pelaku juga mencantumkan link yang terhubung ke nomor kontaknya,” ulasnya.

BACA JUGA:Gara-gara Diancam Suami Begini, Ibu di Kabupaten Muba Tega Bunuh Anak Angkat. Jaksa: Kami Tuntut Mati!

BACA JUGA:Apriandi Kehilangan Ayam, Tega Bunuh Tetangganya karena Membantah Dituduh Mencuri Ayam

Sekedar diketahui, BDSM adalah singkatan dari Bondage, Dominance, Sadism dan Masochism.

BDSM atau masokisme merupakan bentuk penyimpangan, menyakiti pasangan sebelum melakukan hubungan l.

Merupakan aktivitas misalnya, mengikat pasangan, permainan di mana satu pasangan mengontrol yang lain, atau memberi dan menerima rasa sakit untuk kesenangan.


BUNUH SEJENIS: Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan SH SIK MSi, merilis barang bukti kasus pembunuhan pasangan sejenis oleh pelaku Yd terhadap korban An.umat, 23 Februari 2024.-foto: humas.polri.go.id-

Dari komunikasi di media sosial itu, pelaku dan korban membuat janji untuk bertemu. “Jadi korban jauh-jauh dari lampung datang ke Cianjur,” beber Aszhari Kurniawan, yang menjadi Kanit Buser Polres OKI pada tahun 2004.

Sebagaimana hubungan BDSM, dari komunikasi sebelumnya pelaku juga meminta korban untuk menyiapkan peralatan-peralatannya.

“Di antaranya lakban hitam, pakaian kain dan topeng,” beber Aszhari Kurniawan, yang juga pernah jadi Kapolsek Jejawi tahun 2005, dan Kapolsek Lempuing tahun 2007.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan