Petani Wajib Tahu, Ini Kelebihan dan Kekurangan Menanam dengan Cara Jajar Legowo
HASIL OPTIMUM: Untuk mendapatkan hasil optimum petani harus mengetahui tehnik menanam--
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Kita sering mendengar cara menanam padi sistem jajar legowo. Perlu diketahui padi merupakan tanaman pangan penghasil beras yang menjadi bahan pokok di berbagai negara termasuk Indonesia.
Supaya hasil budidaya padi optimum dan maksimal maka petani harus memperhatikan aspek penting termasuk teknik penanamannya. Dilansir dari taniuntung, ada banyak teknik menanam padi salah satunya adalah sistem jajar legowo atau jarwo.
Legowo berasal dari bahasa jawa yakni “lego” dan “dowo”. Lego artinya luas dan dowo berarti memanjang. Kebetulan nama orang yang memperkenalkan sistem ini yaitu Bapak Legowo Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara Provinsi Jawa Tengah.
BACA JUGA:Jerami Padi Jangan Dibuang, Ini Manfaat yang Bisa Didapat
BACA JUGA:100 Hektare Lahan Padi Gagal Panen, Terdampak Banjir, 2024 Target GKG 3 Juta Ton
Dalam buku Pertanian Indonesia yang ditulis Candra (2022), sistem tanam padi metode jarwo atau jajar legowo ialah sistem penanaman padi dengan prinsip mengatur jarak tanam sehingga dapat meningkatkan jumlah populasi tanaman padi.
Sistem ini sangat memperhatikan larikan tanaman karena menanam secara berselang-seling antara dua atau lebih barisan dengan satu barisan kosong. Dengan begitu, barisan padi yang terluar akan mendapatkan ruang tumbuh yang lebih longgar.
BACA JUGA:Lahan Padi seperti Lautan, Petani Tak Bisa Berbuat Banyak
BACA JUGA:Penanaman Padi Bisa Dimulai Pertengahan Februari, Segera Tinjau Lokasi Pembangunan Saluran Long Storage
Ada beberapa tipe sistem tanam jajar legowo antara lain legowo 2:1, legowo 3:1, legowo 4:1, legowo 5:1, legowo 6:`, legowo 7:1. Satu baris tanaman dan baris kosongnya disebut satu unit legowo. Jika cara tanam terdapat dua barisan tanaman dengan diselingi satu baris kosong maka disebut jajar legowo 2:1 , begitu juga untuk tipe lainnya.
Di antara semua tipe, sistem tanam jajar legowo 4:1 yang paling baik dalam meningkatan jumlah produksi gabah berdasarkan penelitian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP). Tipe sistem jajar legowo 1:4 maksudnya adalah setiap empat baris tanaman diselingi oleh satu barisan kosong.
Tipe ini memiliki 2 baris tanaman pinggir dan 2 baris tanaman tengah. Jarak tanam adalah 20 cm (antar barisan dan jarak antar tanaman pada barisan tengah) x 10 cm (antar tanaman pinggir) x 40 cm (jarak barisan kosong).
BACA JUGA:Padi Rentan Serangan Kresek, Saat Musim Hujan
BACA JUGA:Waspadai, 5 Hama Tanaman Padi di Musim Hujan
Kelebihan Sistem Jajar Legowo
Jumlah populasi padi meningkat.
Produksi gabah juga meningkat.
Mempermudah perawatan dan pemeliharaan tanaman.
Memudahkan sinar matahari masuk dan sirkulasi udara lebih baik.
Menekan serangan hama dan penyakit karena dapat mengurangi kelembaban dan lingkungan relative lebih terbuka.
Menghemat biaya pemupukan karena lebih terkonsentrasi pada tanaman dalam barisan, dan tidak perlu biaya lain seperti biaya pencabutan atau pindah bibit.
Menanam bibit muda pada umur 5-12 hari setelah semai. dengan waktu panen yang lebih awal.
Meningkatkan produksi dan kualitas gabah.
Ramah lingkungan. Penggunaan pupuk kimia secara bertahap dapat berkurang dan tergantikan oleh pupuk organik. Penggunaan pestisida juga dapat berkurang.
Kekurangan Sistem Tanam Jajar Legowo
Membutuhkan tenaga dan waktu yang lebih banyak