6 Fakta Menarik tentang Gunung Krakatau: Letusannya Membuat Dunia Terjebak dalam Kegelapan Akibat Abu Vulkanik

Reporter: Adi |

Editor: Rian Sumeks |

Kamis , 15 Feb 2024 - 23:52

6 Fakta Menarik tentang Gunung Krakatau: Letusannya Membuat Dunia Terjebak dalam Kegelapan Akibat Abu Vulkanik-Foto: Tirto-

SUMATERAEKSPRES.ID - Di balik keindahan alamnya, Gunung Krakatau menyimpan fakta-fakta yang menarik.

Terletak di Pulau Rakata, Selat Sunda, di antara Pulau Jawa dan Sumatera, gunung berapi ini telah mencatat sejarah panjang bencana alam.

Aktivitas Bulan-Bulan: Pada Mei 1883, Gunung Krakatau mengalami letusan dahsyat yang menghasilkan abu dan uap dengan ketinggian mencapai 6 km.

Suara ledakan tersebut bahkan terdengar hingga jarak 100 mil dari gunung, menandai kejadian tragis yang terjadi di cincin api.

Sejarah Letusan: Sebelum letusan tahun 1883, Gunung Krakatau sudah tidak aktif selama 200 tahun.

Namun, sejarahnya mencatat aktivitas pada abad ke-6 dan 1680. Letusan tahun 1883 mengubah pandangan dunia terhadap gunung tersebut, dengan dampaknya yang mengguncang benua.

Pengetahuan Geologis: Letusan Krakatau menjadi perhatian ahli geologi Belanda, seperti Verbeek, yang melakukan penelitian mendalam tentang dampaknya.

Laporan ilmiah yang diterbitkan pada tahun 1885 membantu memulai era vulkanologi modern, mengungkapkan rahasia alam yang menakjubkan.

Tsunami Mematikan: Letusan Gunung Krakatau tidak hanya memuntahkan abu vulkanik, tetapi juga memicu tsunami setinggi 40 meter.

Tsunami ini menghancurkan ratusan desa di sepanjang Selat Sunda dan mengguncang kapal-kapal hingga ke Afrika Selatan, meninggalkan jejak kehancuran yang menggetarkan dunia.

6 fakta menarik tentang gunung krakatau: letusannya membuat dunia terjebak dalam kegelapan akibat abu vulkanik                            sumateraekspres.id - di balik keindahan alamnya, gunung krakatau menyimpan fakta-fakta yang menarik.
terletak di pulau rakata, selat sunda, di antara pulau jawa dan sumatera, gunung berapi ini telah mencatat sejarah panjang bencana alam.
aktivitas bulan-bulan: pada mei 1883, gunung krakatau mengalami letusan dahsyat yang menghasilkan abu dan uap dengan ketinggian mencapai 6 km.
suara ledakan tersebut bahkan terdengar hingga jarak 100 mil dari gunung, menandai kejadian tragis yang terjadi di cincin api.
baca juga:dalam 75 menit, senin pagi anak krakatau sudah 4 kali erupsi. hati-hati pada jarak ini, abunya bikin ngeri
baca juga:info loker terbaru: pt krakatau posco buka peluang karier buat, cek disini persyaratannya
sejarah letusan: sebelum letusan tahun 1883, gunung krakatau sudah tidak aktif selama 200 tahun.
namun, sejarahnya mencatat aktivitas pada abad ke-6 dan 1680. letusan tahun 1883 mengubah pandangan dunia terhadap gunung tersebut, dengan dampaknya yang mengguncang benua.
pengetahuan geologis: letusan krakatau menjadi perhatian ahli geologi belanda, seperti verbeek, yang melakukan penelitian mendalam tentang dampaknya.
laporan ilmiah yang diterbitkan pada tahun 1885 membantu memulai era vulkanologi modern, mengungkapkan rahasia alam yang menakjubkan.
tsunami mematikan: letusan gunung krakatau tidak hanya memuntahkan abu vulkanik, tetapi juga memicu tsunami setinggi 40 meter.
baca juga:info loker terbaru: pt krakatau posco buka peluang karier buat, cek disini persyaratannya
baca juga:persiapkan dengan matang, ini tips bagi calon pendaki gunung pemula
tsunami ini menghancurkan ratusan desa di sepanjang selat sunda dan mengguncang kapal-kapal hingga ke afrika selatan, meninggalkan jejak kehancuran yang menggetarkan dunia.
dampak global: letusan krakatau menciptakan selimut debu yang menyelimuti dunia, menurunkan suhu rata-rata dan meningkatkan curah hujan.
kejadian ini juga menciptakan pemandangan matahari yang spektakuler di seluruh dunia, mengingatkan manusia akan kekuatan alam yang luar biasa.
evolusi geologis: meskipun hampir hancur lebur oleh letusan, pulau krakatau muncul kembali sebagai anak krakatau pada tahun 1927.
sejak itu, pulau tersebut terus berkembang dan menarik perhatian para ahli vulkanologi. dampak letusan ini tetap terasa, dengan wilayah sekitarnya yang telah dibangun kembali namun tetap mengingat tragedi dahsyat yang terjadi.