Termakan Hoax, Massa di Papua Tengah Bakar Kotak Suara, Sebagian Dibuang ke Sungai. Batal Nyoblos?

Massa bakar dan buang logistik pemilu 2024 di Paniai Papua Tengah, Selasa (13/2).-foto: ist-

PAPUATENGAH,SUMATERAEKSPRES.ID-Pelaksanaan pemilu baik pilpres maupun pileg 2024 di Paniai, Papua Tengah dipastikan menyusul. Setelah terjadi peristiwa tak diinginkan, Selasa (13/2).
 
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mengatakan kalau pemungutan suara di wilayah itu kemungkinan besar akan digelar lewat pemilu susulan.

Sebab, sebagian logistik yang sudah didistribusikan dibakar dan sebagian lainnya dibuang ke sungai.

Peristiwa pembakaran logistik Pemilu 2024 di Distrik Kebo dan Distrik Yagai, Kabupaten Paniai, disebabkan adanya kabar bohong (hoax).

Ketua KPU Papua Tengah, Jennifer Darling Tabuni mengatakan, massa termakan isu kalau formulir C1-KWK dibawa lari para panitia pemungutan distrik (PPD).

BACA JUGA:Cinta Laura hingga Acha Septriasa Tetap Nyoblos di Luar Negeri

BACA JUGA:SERU. Cerita WNI Nyoblos di Luar Negeri. Momen Pemilu Jadi Ajang Berburu Kuliner Nusantara dan Silaturahmi

Padahal berkas tersebut tidak lagi digunakan pada pemilihan presiden dan legislatif tahun ini

Mereka disebut mencari formulir C1 berhologram, sebagaimana digunakan pada Pemilu 2014 dan 2019.

Pada Pemilu 2024, formulir berhologram tak lagi dipakai, digantikan dengan formulir dengan barcode. Di samping itu, formulir C1-KWK merupakan formulir untuk pilkada.

Jennifer minta aparat keamanan bisa mengusut tuntas kasus tersebut dan menangkap otak di balik tindakan anarkis massa.

BACA JUGA:Kulineran, Doakan Capres Depan Kotak Suara, WNI di Den Haag, Tunggu Giliran Nyoblos Dimeriahkan Bazar

BACA JUGA:Jumat Terakhir Jelang Nyoblos, Menteri Agama Imbau Para Khatib Sampaikan Khutbah Begini Tentang Pemilu

"Kami berharap pihak keamanan bisa mengambil tindakan tegas terhadap aktor yang sudah membangkitkan kemarahan atau mosi tidak percaya kepada penyelenggara Pemilu. Supaya dia bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya," pinta dia.

Jenifer juga memastikan kalau seluruh berkas yang dibutuhkan untuk pilpres dan pileg masih berada di dalam kotak-kotak suara yang dibakar massa dan yang dibuang ke sungai.

"Di dalam kotak itu berisi semua surat suara, formulir dan juga kelengkapan TPS lainnya.Masih engkap di dalam kotak itu, jadi tidak ada yang kurang," bebernya.

Anggota KPU RI Mochamad Afifuddin mengatakan, pihaknya segera memutuskan terkait pemilu di wilayah tersebut. Kemungkinan akan digelar pemilu susulan.

BACA JUGA:26.288 Pemilih Disabilitas Ikut Nyoblos

BACA JUGA:Masuk di hari Nyoblos, Pekerja Dapat Lembur

"Karena surat suaranya rusak,"  imbuh dia. Menurut Afif, selain di Paniai, pemungutan suara susulan bakal juga dilaksanakan di Demak, Jawa Tengah. Keputusan ini dampak banjir yang merendam ratusan TPS.

"Nanti sore kami pastikan akan ada update terkait dua lokasi yang sedang diusulkan untuk pemilu susulan, di 108 TPS di beberapa desa di Kabupaten Demak karena banjir dan situasi terakhir yang sedang dilakukan pengecekan di Paniai," bebernya.

Afif mengatakan, saat ini KPU dan Bawaslu setempat masih mengupayakan mediasi terhadap kelompok-kelompok yang melakukan perusakan logistik.

Mereka juga masih terus melakukan pendataan berapa jumlah logistik yang rusak, berapa TPS serta pemilih yang bakal terdampak, dan berapa distrik yang perlu dilakukan pemilu susulan.

BACA JUGA:Nyoblos, Pemilih Bisa Pakai KK

BACA JUGA:Sempat Bantu Siapkan TPS, Anggota Linmas TPS 13 di OKI Meninggal Dunia, Begini Kronologinya

Lantaran kendala komunikasi, ujar Afif, pihaknya hingga saat ini baru mendapatkan data secara umum terkait jumlah logistik yang disuplai Paniai.

“Kendala komunikasi, “ kata Afif, pihaknya hingga saat ini baru mendapatkan data secara umum terkait jumlah logistik yang disuplai Paniai.

Dari data, jumlah surat suara yang dikirim ke 24 distrik di Paniai mencapai 120.352 lembar, termasuk surat suara cadangan.

"Daerahnya memang agak berat. Dua yang dianggap keras dan jadi perhatian polisi itu Papua Tengah dan Papua Pegunungan," ujar dia.

BACA JUGA:Forkompinda Lahat Datangi TPS untuk Cek Kesiapan Pemilu 2024

BACA JUGA:KPU Sumsel Pastikan Pastikan Logistik dan TPS Selesai Malam Ini

Sebagai informasi, pemungutan suara di Paniai seluruhnya masih menggunakan sistem noken/ikat.

Sebelumnya, aksi pembakaran logistik pemilu terjadi di Distrik Kebo dan Distrik Yagai, Kabupaten Paniai, Papua Tengah, Senin (13/2/2024). Logistik pemilu yang dibakar massa berupa kotak suara dan surat suara.

"Tentunya H-1 saya sangat sayangkan kemarin masih ada kejadian pembakaran fasilitas pemerintah dan logistik pemilu di Paniai," ujar Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.

Untuk menangani masalah tersebut, ia pun memastikan akan mengirim tambahan personel ke Paniai.

BACA JUGA:Kawal Logistik, Terjang Ombak 3 Meter, Ratusan TPS Terdampak Banjir Dipindahkan

BACA JUGA:Kebanjiran! 24 TPS di Muratara Terpaksa Terpaksa Dipindah, Berikut Daftarnya!

"Kami Polda Papua sudah perintahkan untuk perkuatan segera mengirim perkuatan ke Paniai dan Deiyai supaya tidak berulang," kata dia.

Fakhiri pun mengingatkan agar jajaran di polres daerah rawan untuk meningkatkan kewaspadaan agar peristiwa serupa tidak terjadi di wilayah tersebut.

"Saya mengingatkan kepada Kapolres yang ada di Puncak, Intan Jaya, dan Nduga agar meningkatkan kewaspadaan supaya tidak lagi kejadian yang menggangu jalannya coblos," kata dia.


Sebelum kejadian di Paniai, lebih dulu di Distrik Baya Biru, Minggu (11/2). Massa kecewa karena lokasi pemungutan dipindahkan ke distrik lainnya. Akhirnya, mereka membakar Kantor Distrik Baya Biru.(*/)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan