Kawal Logistik, Terjang Ombak 3 Meter, Ratusan TPS Terdampak Banjir Dipindahkan

Reporter: Ardila Wahyuni dan tim |

Editor: Edi Sumeks |

Selasa , 13 Feb 2024 - 22:09

DISTRIBUSI LOGISTIK: Petugas mendistribusikan logistic dengan perahu ke wilayah Pulokerto, Gandus, Palembang, kemarin (13/2)-Foto: Ist-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID – Distribusi logistik pemilu ke TPS-TPS (tempat pemungutan suara) nyatanya tak seluruhnya mudah.

Beberapa TPS di daerah justru sulit dijangkau, seperti daerah perairan Banyuasin, tepatnya Desa Tanah Pilih yang harus dibawa menggunakan transportasi air (speedboat). Desa ini merupakan daerah perairan terjauh dan terpencil di Sumsel.

Saat membawanya menuju Tanah Pilih, anggota Polsek Sungsang, TNI, PPK, dan Panwascam harus menerjang ombak tinggi. Terlihat video perjuangan petugas mengantar logistik di-posting di akun media sosial Kapolda Sumsel Irjen A Rachmad Wibowo dan sembari menuliskan "terima kasih".

Kapolres Banyuasin, AKBP Ferly Rosa Putra melalui Kapolsek Sungsang Iptu Ricky Febriean SH MH mengatakan video tersebut merupakan aktivitas pengiriman logistik ke Desa Tanah Pilih, Banyuasin II pada Senin (13/2). "Ya petugas kita mengawal pengiriman logistik ke sana, " ujarnya. Anggota Polsek Sungsang beserta rombongan berangkat dari Dermaga Sungsang sekitar pukul 14.30 WIB dan sampai di Desa Tanah Pilih pukul 18.30 WIB.

“Empat jam perjalanan dan selama itu kapal petugas harus menghantam ombak yang cukup tinggi mencapai 3 meter, karena sekarang musim hujan. Jadi kita pilih serang speedboat yang benar-benar ahli," ucapnya. Kendati begitu, logistik pemilu tetap aman, tidak ada yang terkena air. "Karena sudah kita tutupi terpal jadi aman dari air," terangnya. Selanjutnya logistik pemilu itu dibawa ke 2 TPS Desa Tanah Pilih yang ada.

Ketua KPU Banyuasin, Aang Mitharta mengatakan logistik pemilu telah disalurkan dan tak ada hambatan sama sekali. "Alhamdulillah lancar, " ujarnya. Di Banyuasin sendiri ada 21 kecamatan, 288 desa, 25 kelurahan dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 625.988 pemilih meliputi laki-laki 318.894, perempuan 307.094 dan jumlah TPS 2.564.

Selain sulitnya distribusi logistik daerah perairan, beberapa TPS justru mengalami kebanjiran karena saat ini sedang musim hujan dan air pasang tinggi. Di Rawas Ilir Muratara, 24 TPS di 7 desa terpaksa pindah lokasi pemilihan akibat bencana banjir, kemarin (13/2). TPS itu direlokasi ke tempat lebih tinggi dan aman, sebab tak mungkin pemungutan suara dilakukan di atas banjir.

Ketua KPUD Muratara, Heriyanto mengungkapkan merinci ke-24 TPS itu, yakni di Desa Tanjung Raja TPS 1, 2, dan 3. Desa Pauh TPS 2, 3, 4, 5, dan 7. Desa Mandi Angin TPS 2, 5, dan 6. Desa Bumi Makmur I TPS 1, 3, 7, dan 8. Desa Batu Kucing TPS 4 dan 5, dan Desa Bingin Teluk TPS 1, 2, 3, 4, 7, dan 8. "Semuanya di RawasI, karena saat ini pemukiman wilayah itu rata-rata masih banjir dan berpotensi meningkat," katanya didampingi Kasubag Data dan Informasi, Busairi.

“Total TPS di Muratara ini 652, tersebar di 82 desa di 7 kecamatan. Jumlah DPT kita 142.269 pemilih,” tuturnya. Sementara pantauan koran ini di wilayah Kecamatan Rawas Ilir, banjir memang masih berlangsung dan menggenangi permukiman warga saat ini. Ketinggian bervariasi, mulai dari sebatas lutut hingga dengkul orang dewasa.

Andri, warga Desa Beringin Makmur I mengungkapkan ketinggian banjir masih terus bertambah. "Di hulu sungai hujan dan di sini juga hujan. Harapan kami jangan sampai banjir besar lagi. Banjir kemarin kedalaman air sampai atap rumah 3 meter," timpalnya.

kawal logistik, terjang ombak 3 meter, ratusan tps terdampak banjir dipindahkan                            palembang, sumateraekspres.id – distribusi logistik pemilu ke tps-tps (tempat pemungutan suara) nyatanya tak seluruhnya mudah.
beberapa tps di daerah justru sulit dijangkau, seperti daerah perairan banyuasin, tepatnya desa tanah pilih yang harus dibawa menggunakan transportasi air (speedboat). desa ini merupakan daerah perairan terjauh dan terpencil di sumsel. 
saat membawanya menuju tanah pilih, anggota polsek sungsang, tni, ppk, dan panwascam harus menerjang ombak tinggi. terlihat video perjuangan petugas mengantar logistik di-posting di akun media sosial kapolda sumsel irjen a rachmad wibowo dan sembari menuliskan "terima kasih". 
kapolres banyuasin, akbp ferly rosa putra melalui kapolsek sungsang iptu ricky febriean sh mh mengatakan video tersebut merupakan aktivitas pengiriman logistik ke desa tanah pilih, banyuasin ii pada senin (13/2). "ya petugas kita mengawal pengiriman logistik ke sana, " ujarnya. anggota polsek sungsang beserta rombongan berangkat dari dermaga sungsang sekitar pukul 14.30 wib dan sampai di desa tanah pilih pukul 18.30 wib. 
baca juga:amankan pasokan listrik dari posko nasional, pln siaga pemilu 
baca juga:awas, gangguan mental pasca-pemilu dapat memperparah kondisi penderita komorbid
“empat jam perjalanan dan selama itu kapal petugas harus menghantam ombak yang cukup tinggi mencapai 3 meter, karena sekarang musim hujan. jadi kita pilih serang speedboat yang benar-benar ahli," ucapnya. kendati begitu, logistik pemilu tetap aman, tidak ada yang terkena air. "karena sudah kita tutupi terpal jadi aman dari air," terangnya. selanjutnya logistik pemilu itu dibawa ke 2 tps desa tanah pilih yang ada. 
ketua kpu banyuasin, aang mitharta mengatakan logistik pemilu telah disalurkan dan tak ada hambatan sama sekali. "alhamdulillah lancar, " ujarnya. di banyuasin sendiri ada 21 kecamatan, 288 desa, 25 kelurahan dengan jumlah daftar pemilih tetap (dpt) 625.988 pemilih meliputi laki-laki 318.894, perempuan 307.094 dan jumlah tps 2.564. 
selain sulitnya distribusi logistik daerah perairan, beberapa tps justru mengalami kebanjiran karena saat ini sedang musim hujan dan air pasang tinggi. di rawas ilir muratara, 24 tps di 7 desa terpaksa pindah lokasi pemilihan akibat bencana banjir, kemarin (13/2). tps itu direlokasi ke tempat lebih tinggi dan aman, sebab tak mungkin pemungutan suara dilakukan di atas banjir.
ketua kpud muratara, heriyanto mengungkapkan merinci ke-24 tps itu, yakni di desa tanjung raja tps 1, 2, dan 3. desa pauh tps 2, 3, 4, 5, dan 7. desa mandi angin tps 2, 5, dan 6. desa bumi makmur i tps 1, 3, 7, dan 8. desa batu kucing tps 4 dan 5, dan desa bingin teluk tps 1, 2, 3, 4, 7, dan 8. "semuanya di rawasi, karena saat ini pemukiman wilayah itu rata-rata masih banjir dan berpotensi meningkat," katanya didampingi kasubag data dan informasi, busairi.
baca juga:forkompinda lahat datangi tps untuk cek kesiapan pemilu 2024
baca juga:ciptakan netralitas asn dalam pemilu 
“total tps di muratara ini 652, tersebar di 82 desa di 7 kecamatan.  jumlah dpt kita 142.269 pemilih,” tuturnya. sementara pantauan koran ini di wilayah kecamatan rawas ilir, banjir memang masih berlangsung dan menggenangi permukiman warga saat ini. ketinggian bervariasi, mulai dari sebatas lutut hingga dengkul orang dewasa. 
andri, warga desa beringin makmur i mengungkapkan ketinggian banjir masih terus bertambah. "di hulu sungai hujan dan di sini juga hujan. harapan kami jangan sampai banjir besar lagi. banjir kemarin kedalaman air sampai atap rumah 3 meter," timpalnya. 
di palembang, beberapa tps juga kebanjiran karena air pasang sungai musi meluap. salah satunya yang berada di jl psi lautan, rt 30, 35 ilir, ilir barat ii. di sana ada dua tps terdampak banjir ketinggian 40-50 cm. kendati begitu, ketua kpps lr merdeka rt 30, syamsudin menyatakan belum ada rencana memindahkan tps tersebut ke lokasi lain.  
"mau pindahkan tps, waktunya sudah mepet. tidak sempat lagi, jadi kita tetap memilih bertahan di lokasi yang ada," ujarnya. yang jadi kekhawatiran saat hujan dan pasang tinggi sungai musi, bisa lebih dalam. “tapi kalau sekarang masih mendingan,  kita berharap hujan tidak turun dan air pasang normal," terangnya. 
meski begitu, dirinya memastikan semua logistik dan keperluan pencoblosan aman dan siap saat pencoblosan. ketua ppk jakabaring, ahmad mahir mengatakan di jakabaring ada 20 tps di 3 kelurahan dipindah lantaran berada di tepian sungai musi. “tak memungkinkan di lokasi awal karena air menggenang cukup tinggi,’’ ujarnya. diakuinya, saat pasang, kawasan pesisir sungai itu tergenang, belum lagi jika hujan deras turun. “ketiga kelurahan itu, yakni 9-10 ulu, 15 ulu, dan tuan kentang," bebernya. 
baca juga:jelang pemilu, kpu lahat bakar surat suara, kenapa?
baca juga:demi menyukseskan pemilu, muba pastikan jaringan internet lancar
ketua kpps 52 kelurahan 5 ulu, nuraini mengungkapkan untuk tps wilayahnya tidak memungkinkan dipindah ke tempat lain. selain berada persis di bantaran sungai kedukan, kondisi air saat ini mulai menyusut. "mau pindah ke mana juga pak, hampir sebagian besar wilayah perumahan tps ini berada di bantaran sungai," jelasnya.
komisioner kpu palembang divisi teknis, sri maryati melalui kasubag teknis dan panas, rais mengakui pemindahan tps ke titik atau lokasi yang lebih tinggi dan aman.  “data sementara ada lima kecamatan yang tps-nya dipindahkan. yakni, gandus, kertapati, jakabaring, plaju dan seberang ulu ii. jumlah tps-nya puluhan," pungkasnya. 
ketua kota palembang, syawaludin shi menyebut untuk logistik pemilu sudah didistribusikan ke ppk dan kemarin (13/2) ke tps-tps melalui pps yang ada di kelurahan masing-masing. khusus pendistribusian logistik pemilu ke tps wilayah perairan seperti pulau kemaro, kelurahan 1 ilir dan pulau salah nama, kelurahan pulokerto gandus mendapat perhatian ekstra berikut lokasi tps yang tergenang banjir. 
“kita gunakan jalur darat dan kapal atau mobil double cabin untuk lokasi tps yang ketinggian banjir di atas 20 cm,” sebutnya. pihaknya dibantu tni-polri, kecamatan dan instansi terkait. di pulau kemaro dan salah nama, pihaknya mendistribusikan dengan ketek. “sejauh ini  puluhan tps juga terpaksa kita pindah karena banjir pasang. ada yang tidak pindah, tapi diakali warga dengan membuat panggung, " tegasnya. 
baca juga:apriyadi keliling tps demi pastikan logistik pemilu di muba siap
baca juga:salut buat petugas di sungsang banyuasin, rela melintasi ombak 3 meter untuk mengawal logistik pemilu
kapolsek gandus, akp irwan sidik mengatakan untuk pengamanan tps dan pendistribusian logistik, pihaknya terjunkan 2/3 kekuatan polsek gandus. tps yang tergenang banjir seperti di pulokerto menjadi prioritas dan mendapat pengamanan ekstra. "di sana personel lebih banyak diterjunkan. khusus di pulokerto yang ada empat tps kebanjiran," pungkasnya. 
ketua kpud muara enim, rohani sh mengatakan tps terendam ada 54. "itu berada di dua kecamatan, muara belida dan sungai rotan," ujarnya. tapi ini dipindahkan ke sekolah dan rumah warga. “untuk logistik semua sudah sampai kecamatan-kecamatan dan saat ini sedang didistribusikan dari ppk ke pps. ketika pencoblosan semua sudah sampai," ungkapnya. 
sementara pj bupati muba, drs h apriyadi mahmud msi meninjau tps di desa dan kelurahan. pantauan di lapangan, pj bupati muba bersama jajaran menyambangi tps di kecamatan babat toman dan sanga desa. "kita mengecek kesiapan h-1. kita ingin memastikan logistik, panitia, dan kondisi tps," ujar apriyadi. hasil pantauan, sejauh ini semua tps sudah sesuai tahapan.
terpisah, ketua kpu sumsel, andika menyebut semua logistik surat suara sudah didistribusikan ke kantor kecamatan dan kemarin langsung menuju kelurahan dan desa. “mulai sore didistribusikan ke tps dan malam nanti (tadi malam, red) semua clear," jelasnya usai rapat persiapan pemilu di kantor gubernur sumsel, kemarin.  
baca juga:kpu oku timur musnahkan 5.085 surat suara pemilu 2024, berikut rinciannya
baca juga:waspada! ini dia 3 aplikasi berbahaya yang mengincar pengguna handphone di tengah pemilu 2024
andika memastikan saat pemilu, semua logistik siap dan tidak ada penundaan.  meski saat ini beberapa daerah di sumsel rawan bencana seperti banjir dan air pasang. "tps dibuka pukul 07.00 dan selesai pukul 13.00 wib. lewat jam itu masyarakat tak bisa lagi memberikan suaranya," jelasnya. 
pihaknya pun melakukan mitigasi bencana, terutama pada daerah rawan. "kita pakai laporan bmkg dan tim di lapangan. kita cegah dengan memindahkan tps berpotensi banjir ke tempat lebih tinggi," ungkapnya. meski diakuinya, ada beberapa tps berpotensi terhambat, seperti tps di musi rawas karena banjir. di muara enim, empat lawang, lahat dan kota pagaralam dengan potensi tanah longsor, lalu ogan ilir dan oki dengan potensi air pasang. "kami tidak hitung ada berapa, tapi kami telah melakukan mitigasi semua," pungkasnya. (yun/way/afi/qda/zul/)