Dispustaka Apresiasi UT Gelar Kelas Literasi Bahasa Isyarat, Bangun Pojok Baca di Bandara-Stasiun LRT
KELAS LITERASI : Tim Dispustaka Provinsi Sumsel bersama civitas akademika UT Palembang saat menggelar Kelas Literasi Bahasa Isyarat sebagai gerakan penyetaraan bagi kaum difabel.-Foto: Ist-
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dinas Perpustakaan (Dispustaka) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengapresiasi Universitas Terbuka (UT) Palembang yang menggelar Kelas Literasi Bahasa Isyarat.
Kepala Dispustaka Provinsi Sumsel, Muhammad Zaki Aslam SIP MSi, mengatakan, Gerakan Literasi Bahasa Isyarat merupakan gerakan penyetaraan bagi kaum difabel untuk mendapat perlakuan yang sama.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, kami mengapresiasi kegiatan ini. Perlu diketahui, Program Pemprov Sumsel Gerakan Literasi Bahasa Isyarat ini pun telah mendapat apresiasi dari UNESCO,” ujarnya di sela-sela acara.
Terkait Perpustakaan Provinsi Sumsel, Zaki, mengatakan, sudah banyak mengalami perubahan karena memang diharapkan bisa mengikuti perkembangan pendidikan dan dunia internasional. “Dengan segala daya upaya dan keterbatasan yang dimiliki, Perpustakaan Provinsi Sumsel berusaha semaksimal mungkin memberikan pelayanan terbaik kepada para pengunjung perpustakaan,” sambungnya.
BACA JUGA:Buka Stan Literasi, Ini Harapan Dinas Perpustakaan Sumsel di Festival Siguntang 2023!
BACA JUGA:Terbengkalai, Gedung Perpustakaan Bertambah Rusak
Dengan kemajuan zaman, Perpustakaan Provinsi Sumsel dituntut memberikan informasi bagaimana pemanfaatan perpustakaan kepada masyarakat. Untuk memasyarakatkan gemar membaca, pihaknya banyak melakukan kerja sama dengan berbagai instansi pemerintah, universitas, sekolah dasar, menengah pertama, maupun sekolah menengah atas, dan instansi swasta guna mengembangkan SDM yang berkaitan dengan perpustakaan.
“Kami juga banyak membuat pojok membaca, baik dalam bentuk digital maupun fisik buku seperti di Bandara, Monpera, Stasiun LRT Bumi Sriwijaya, dan lain sebagainya,” tukasnya.
Direktur UT Palembang, Dr Meita Istianda SIP MSi mengatakan Kelas Literasi Bahasa Isyarat sudah lama direncanakan. Hal ini merupakan bagian dari kerja sama UT Palembang dan Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel.
Meita mengatakan jika kerja sama UT Palembang dan Dispustaka Provinsi Sumsel maupun Dinas Perpustakaan Kabupaten/Kota, ada tiga aspek meliputi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, serta pengabdian kepada masyarakat.
BACA JUGA:Dorong Pengelola Perpustakaan dan Pustakawan Jadi Influencer, Dispustaka Sumsel Gelar Bimtek
BACA JUGA:PLTS untuk Kampus dan Perpustakaan
Dijelaskan kerja sama pendidikan dan pengajaran, UT Palembang membutuhkan dosen praktisi dari Dispustaka Sumsel, sedangkan kerja sama penelitian dan pengembangan, dosen-dosen UT Palembang bisa meneliti di perpustakaan berbagai daerah demi kemajuan bersama.
Untuk kerja sama pengabdian kepada masyarakat, tenaga pengajar UT Palembang blusukan ke daerah pelosok dan membangun pojok baca. “Dalam konsep abdi masyarakat yang sudah kami lakukan di Belitang BK 9, Sumber Marga Telang, Tanjung Lago Banyuasin, dan beberapa daerah lainnya,” tukas Meita. (fad)