Cara Mengatasi Hipotermia di Gunung saat Mendaki di Musim Hujan

Anggota Mapala UIN Raden Fatah melakukan pendakian ke Gunung Dempo, Pagaralam-Mapala UIN Raden Fatah-

SUMATERAEKSPRES.ID - Hipotermia adalah kondisi di mana suhu tubuh turun di bawah 35 derajat Celsius akibat kehilangan panas lebih cepat daripada yang dihasilkan oleh tubuh.

Hipotermia bisa terjadi pada siapa saja yang berada di lingkungan yang dingin dan basah, termasuk para pendaki gunung. Hipotermia bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan baik.

Gejala hipotermia antara lain adalah menggigil, bicara cadel, kulit pucat, denyut nadi lemah, napas pendek, mengantuk, dan kebingungan.

Jika gejala ini muncul pada diri sendiri atau teman pendaki, segera lakukan pertolongan pertama untuk mengembalikan suhu tubuh normal.

BACA JUGA:Gunung Berapi di Indonesia: Jenis, Sebaran, dan Manfaat

BACA JUGA:Persiapkan Dengan Matang, Ini Tips Bagi Calon Pendaki Gunung Pemula

Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi hipotermia di gunung saat mendaki di musim hujan:

- Cari tempat yang lebih hangat dan kering untuk berlindung dari angin dan hujan. Jika perlu, buat api unggun untuk menghangatkan tubuh dan mengeringkan pakaian.

- Ganti pakaian yang basah dengan pakaian yang kering dan hangat. Pakaian basah bisa mempercepat kehilangan panas tubuh.

Gunakan pakaian yang berlapis-lapis dan sesuai dengan cuaca. Jangan lupa untuk memakai topi, sarung tangan, dan kaus kaki yang hangat.

BACA JUGA:Tim Gabungan Amankan Sopir Ekspedisi yang Tewaskan Babinsa Gunung Megang, Ini Kasusnya

BACA JUGA:Mendaki Gunung, Ini yang Harus Dipersiapkan

- Berikan sumber panas eksternal seperti selimut, sleeping bag, botol air hangat, atau benda hangat lainnya untuk ditempelkan ke tubuh penderita hipotermia.

Letakkan sumber panas di bagian dada, ketiak, leher, dan selangkangan, karena di sana terdapat pembuluh darah besar yang bisa membantu mengalirkan panas ke seluruh tubuh.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan