Gunung Berapi di Indonesia: Jenis, Sebaran, dan Manfaat
Ilustrasi jenis, manfaat dan titik sebaran gunung berapi di Indonesia-Foto: Ist-
SUMATERAEKSPRES ID - Indonesia merupakan negara yang memiliki gunung berapi terbanyak di dunia, yaitu sekitar 139 gunung berapi.
Gunung berapi di Indonesia merupakan bagian dari Cincin Api Pasifik, yaitu rangkaian gunung berapi yang mengelilingi Samudra Pasifik.
Gunung berapi di Indonesia terbentuk akibat zona subduksi antara lempeng Eurasia dan lempeng Indo-Australia, yang menyebabkan terjadinya gesekan dan penekanan antara lempeng-lempeng tersebut.
Gesekan dan penekanan ini menghasilkan panas dan tekanan yang tinggi, sehingga batuan di bawah permukaan bumi meleleh dan naik ke atas sebagai magma.
BACA JUGA:7 Rekomendasi Gunung yang Menawarkan Panorama dan Petualangan Terbaik di Jawa Tengah
BACA JUGA:Apa Saja yang Perlu Disiapkan Jika Ingin Melakukan Ekspedisi Caving
Magma ini kemudian keluar melalui celah-celah atau retakan di permukaan bumi sebagai letusan gunung berapi.
Jenis Gunung Berapi di Indonesia
Berdasarkan aktivitasnya, gunung berapi di Indonesia dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
- Tipe A: gunung berapi yang memiliki catatan sejarah letusan sejak tahun 1600. Contoh: Gunung Sinabung, Gunung Merapi, Gunung Krakatau, dan Gunung Anak Krakatau.
BACA JUGA:Persiapkan Dengan Matang, Ini Tips Bagi Calon Pendaki Gunung Pemula
BACA JUGA:Mau Daki Gunung ? Perhatikan 8 Hal ini. Nomor 6 Berperan Besar
- Tipe B: gunung berapi yang memiliki sejarah letusan sebelum tahun 1600. Contoh: Gunung Agung, Gunung Rinjani, dan Gunung Tambora.
- Tipe C: gunung berapi yang tidak memiliki sejarah letusan, namun masih menunjukkan aktivitas vulkanik seperti solfatara atau fumarole. Contoh: Gunung Papandayan, Gunung Bromo, dan Gunung Ijen.