Harga Batu Bara Turun, 500 Karyawan Dirumahkan

Kabid HI dan Jamsostek, Andri Kurniawan SE-FOTO: IST-

LAHAT, SUMATERAEKSPRES.ID - Sejak tahun 2023 hingga awal 2024, ada sekitar 500 pekerja perusahaan yang dirumahkan dan ada juga yang di-PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).

“Iya, ada 500 karyawan yang dirumahkan dan di-PHK,” ujar Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Lahat, Mustofa Nelson, melalui Kabid HI dan Jamsostek, Andri Kurniawan SE, kemarin.

Dikatakannya, memang beberapa perusahaan pertambangan di Kabupaten Lahat terkena dampak cuaca ekstrem seperti kemarau dan musim hujan pada tahun 2023 hingga awal 2024.

“Selain itu, ada pula karena adanya penurunan harga batu bara. Akibatnya cukup banyak karyawan perusahaam yang dirumahkan akibat beberapa faktor tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA:500 Pekerja Lahat Kena PHK Dampak Cuaca Ekstrem, Kok Bisa?

BACA JUGA:Tren Digitalisasi Ancam Gelombang PHK Berlanjut

Seperti dari PT BSS ada sekitar 300-an karyawan perusahaan yang dirumahkan. Lantaran karena menurunnya produksi batu bara, cuaca ekstrem harga batu bara yang turun.

"Dari 300-an itu juga ada yang di-PHK karena kurangnya produksi tadi. Sementara yang dirumahkam melihat kondisi perusahaan untuk kembali memproduksi pada beberapa bulan ke depan," sampainya.

Selanjutnya juga ada PT BL dan Bomba Group yang juga dirumahkan akibat cuava ekstrem. Sehingga stand by dahulu menunggu cuaca membaik. "PT BL sekitar 70-an, Bomba Group sekitar 100-an karyawan yang stand by," ungkapnya. 

Lalu ada juga PT LPBJJ yang dirumahkan sekitar 50-an. "Namun juga ada perusahaan yang tidak berpengaruh dan tetap mempekerjakan karyawannya. Karena perusahaannya sudah ada kontrak kerja dan tidak menjual keluar," bebernya.

BACA JUGA:Di-PHK Massal, Ngadu ke SPSI

BACA JUGA:SPSI dan Karyawan PT WLMI Kompak Tolak PHK Massal, Ini Alasannya

Lalu terkait pembinaan dan hak-hal pegawai. Sambungnya bahwa untuk pembinaan dilakukan oleh Disnaker Kabupaten Lahat. Namun penindakan dilaksanakan oleh Disnaker Provinsi.

"Untuk koordinasi dengan UPTD Disnaker Provinsi kami agak keselulitan. Padahal ada temuan beberapa kasus yang harus kami koordinasikan dengan mereka," tegasnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan