Penelitian Preklinik Perbaiki Ginjal Tikus, Kembangkan Pengobatan pada Manusia

Dr dr Evi Lusiana MBiomed-Foto: Ist-

Dr dr Evi Lusiana MBiomed Temukan Obat Alternatif Fibrosis Ginjal dengan Ekstrak Ubi Jalar Ungu

SUMATERAEKSPRES.ID - Fibrosis ginjal merupakan penyakit ginjal stadium lanjut yang penyembuhannya dengan transplantasi ginjal. Tapi kendala keterbatasan donor ginjal kerap menjadi masalah. Dr dr Evi Lusiana MBiomed menemukan obat alternatif dengan ekstrak ubi jalar ungu (Ipomoea batatas [L.] Lam.) yang telah diujikan pada tikus. Bagaimana hasilnya?

Kemas Achmad Rivai - PALEMBANG

HASIL Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Nasional, penderita penyakit ginjal kronis terus mengalami kenaikan. Tahun 2013 penderita ginjal kronis hanya 0,18 persen dari seluruh populasi penduduk Indonesia. Angka ini naik menjadi 0,38 persen di tahun 2018 dan berpotensi kembali meningkat di 2023 yang sampai saat ini datanya belum dirilis Riskesdas.

Ini menjadi fokus perhatian Dr dr Evi Lusiana MBiomed yang mencoba mencari pengobatan kuratif alternatif bagi penderita fibrosis ginjal yang selama ini hanya mengandalkan transplantasi ginjal. Dia mulai mencoba bereksperimentasi mencari tetapi alternatif, dari sejumlah referensi yang dia dapatkan, pemberian terapi alternatif dengan senyawa antosianin dari berbagai sumber tanaman dapat menghambat proses fibrosis pada hewan coba model fibrosis ginjal. 

BACA JUGA:Bukan Hanya Enak, 10 Menu Pilihan Ini Juga Sahabat Ginjal Terbaik! Nomor 4 Paling Mudah Dicari

BACA JUGA:Jangan Diabaikan, Ini Gejala Awal Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang Wajib Kamu Tahu

"Ubi jalar ungu salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan dan punya kandungan antosianin," papar Dr Evi dibincangi di Kampus FK Unsri Madang akhir pekan lalu. Menurut alumni S1 FK Unsri ini, antosianin pada ubi jalar ungu berfungsi sebagai antioksidan dan antiinflamasi diduga dapat menghambat over aktivasi TGFβ1 dan dapat mencegah ikatan antara angiotensin II dan AGTR1 yang kemudian dapat menghambat proses fibrosis ginjal serta dapat memperbaiki fungsi ginjal.

Penelitian eksperimental in vivo pre-post test control group design diawali proses ekstraksi ubi jalar ungu dengan maserasi etanol 96 persen. Kemudian diujicobakan pertama-tama ke ke hewan Tikus Wistar yang dikenal sebagai penelitian pre-clinical trial. 

Hal ini diakui Dr Evi untuk mengetahui sampai sejauh mana efek ekstrak ubi jalar ungu tersebut terhadap hewan coba. Setelah tujuh hari terbentuk hewan coba model fibrosis ginjal, ekstrak ubi jalar ungu diberikan peroral atau melalui mulut pada tikus wistar. 

Hasil didapatkan ternyata ekstrak ubi jalar ungu efektif menurunkan kadar AGTR1 dan TGFβ1, ureum, kreatinin, MDA pada serum darah tikus wistar model fibrosis ginjal. 

Selain itu, mampu memperbaiki morfologi penampang mikroskopis ginjal tikus wistar model fibrosis ginjal yang ditandai tanda-tanda regenerasi sel berupa proliferasi sel ginjal dan perbaikan struktur tubulus ginjal. 

BACA JUGA:Tergiur Cuan Rp175 Juta, Warga Medan Ingin Jual Ginjalnya. Agak Mirip Sindikat di Palembang. Apa Bedanya?

BACA JUGA:Mengusir Racun di Ginjal dengan Minuman Herbal

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan