Ketahui Kosmetik Mengandung Bahan Berbahaya

SOSIALISASI : Manajemen Bintang Toedjoe dan BBPOM Palembang sosialisasi penggunaan bahan kosmetik bagi remaja di SMA Negeri 1 Palembang, kemarin.-foto : kris/sumeks-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID -  Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) 2023, Bintang Toedjoe bersama Harian Sumatera Ekspres Sosialisasi Penggunaan Bahan Kosmetik bagi Remaja dengan pembicara Muhammad Asrul SSi Apt MKes di Aula SMA Negeri 1 Palembang, Kamis (16/11). 

Pembicara dari Kantor Balai Besar POM Palembang, Muhammad Asrul SSi Apt MKes, mengatakan, tujuan pengawasan ini untuk melindungi masyarakat dari penggunaan obat, baik itu obat tradisional (jamu), kosmetik, dan pangan yang berisiko terhadap kesehatan. "Setiap produk itu harus memenuhi  persyaratan keamanan, mutu, dan kemanfaatan," ujarnya di sela acara. 

Katanya, strategi BPOM pertama pencegahan melalui penguatan regulasi, pelaksanaan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE), pemberdayaan masyarakat, serta peningkatan koordinasi lintas sektor. Kemudian  strategi pengawasan dengan penguatan kerj asama lintas sektor, manajemen dan utilisasi database, intensifikasi pengawasan berbasis risiko, dan perkuatan implementasi regulasi. 

"Tiga strategi penindakan fokus pada tahap inportasi, produksi, dan distribusi obat melalui tiga pendekatan, yakni pemetaan kasus dan potensi rawan kasus, kerja sama lintas sektoral terkait penyusunan pedoman kerja," ucapnya. Pencegahan dilakukan dengan KIE atau sosialisasi dan pendampingan UMKM.  

Dikatakan, permasalahan produk  beredar di tengah masyarakat, seperti obat palsu, penyalagunaan obat, dan bahaya narkotika.  Lalu kosmetik mengandung  merkuri, asam retinoat, dan rhodamim B. "Untuk jamu bahan kimia obat (BKO)," ucapnya. Khusus pangan, bahaya produk beredar di masyarakat bisa bahaya bioligis, kimia (formalin, borak, dan rhodamin B), serta bahaya fisik. 

Ia menegaskan kosmetik tidak untuk mengobati dan kosmetik bukan obat. Fungsi utama kosmetik, sabun membersihkan. Parfum mewangikan, bedak mengubah penampilan, deodoran memperbaiki bau badan, tabir surya melindungi atau memelihara tubuh pada kondisi baik. Jadi hati-hati memilih make up, mewarnai rambut, memakai sabun, dan perwatan kulit pencerah wajah. 

Setiap orang khususnya kaum wanita harus mengetahui kosmetik yang mengandung bahan berbahaya. Merkuri sering ditemukan pada produk whitening. "Efek samping yang dapat ditimbulkan alergi, iritasi kulit, bintik-bintik hitam pada kulit, gangguan ginjal, kanker dan cacat janin," ucapnya.  

Ada lagi Asam Retinoat, asam retinoat sering ditemukan pada obat jerawat dan pemutih. "Efek samping menimbulkan pemakaian produk mengandung asam retinoa yaitu, kulit kering, rasa terbakar, terkelupas berlebihan dan teratogenik," jelasnya. 

Lalu ada lagi kandungan pewarna, merah K3, merah k10  (Rhodamin B) sering ditemukan kesediaan tatarias/make up. Efek samping gangguan fungsi hati dan kangker hati. Sementara hidrokuinon sering ditemukan pada produk whitening efek samping iritasi kulit, hiperpigmentasi, kemerahan dan rasa terbakar. 

"Hati-hati jangan terjebak membeli kosmetik yang diiklankan sebagai racikan dokter. Krim racikan dari dokter yang ditujukan untuk mengobati bukan termasuk dalam koesmetik melainkan obat," urainya.

Kabul Santoso, Area Manager PT Bintang Toedjoe Palembang, mengatakan, selaku perusahan farmasi, PT Bintang Toedjoe memiliki produk herbal extra "BEJO" dengan jahe merah yang mampu meredakan masuk angin dan mampu memelihara daya tahan tubuh. "Ada juga produk obat batuk Komix dalam kemasan saset yang mampu meredakan batuk khususnya batuk berdahak dan banyak lagi," ujarnya. 

Katanya, PT Bintang Toedjoe konsisten mendukung pemerintah dengan memproduksi obat-obat berkasiat. "Kegiatan ini diharapkan bisa memberikan edukasi pemahaman manfaat produk herbal Bintang Toejoe. Serta mengetahui produk-produk kosmetik yang baik dan berbahaya," tandasnya. (nni/fad)

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan