Ekonomi Sumsel Tumbuh Melambat Pada Kuartal III 2023
--
PALEMBANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel mencatat pertumbuhan ekonomi Sumsel pada kuartal III/2023 tercatat mencapai 5,08 persen secara year on year (yoy). Hal ini berdasarkan capaian produk domestik bruto (PDB) kuartal III 2023, lebih kecil dibanding kuartal II/2023 sebesar 5,24 persen.
Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto menyampaikannya saat rilis pertumbuhan ekonomi, kemarin. “PDB triwulan III/2023 atas dasar harga berlaku (ADHB) mencapai Rp163,13 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan Rp92,75 triliun. Secara yoy dan qtq, ekonomi Sumsel bertumbuh positif 5,08 persen dan 2,39 persen," katanya.
Menurutnya, jika dibandingkan kondisi nasional, ekonomi Sumsel tumbuh lebih baik. Pertumbuhan ekonomi nasional berada di angka 4,94 persen secara yoy atau lebih kecil dibanding triwulan sebelumnya 5,17 persen. Wahyu menjelaskan, dari sisi lapangan usaha pertumbuhan ekonomi Sumsel disokong 17 lapangan usaha, dimana 13 lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif dan 4 lainnya mengalami kontraksi.
Adapun ketiga sektor lapangan usaha yang bertumbuh paling tinggi sektor akomodasi makan dan minum 12,93 persen dengan distribusi 1,86 persen. Disusul sektor pertambangan bertumbuh 10,23 persen dengan share 27,93 persen. "Posisi ketiga tertinggi sektor transportasi tumbuh 5,88 persen dengan share 2,40 persen," sambungnya.
Ke empat sektor kategori yang mengalami kontraksi, administrasi pemerintah terkontraksi -1,12 persen, jasa pendidikan -1,07 persen, jasa lainnya -0,09 persen, dan jasa kesehatan -0,31 persen. Wahyu merinci, pada triwulan III/2023 secara yoy sektor pertambangan menjadi sumber pertumbuhan tertinggi Sumsel sebesar 2,33 persen, diikuti sektor lainnya 0,99 persen, dan industri pengolahan 0,74 persen.
Dari sisi pengeluaran, imbuhnya, pertumbuhan ekonomi Sumsel didukung 6 komponen dengan kondisi 5 komponen mengalami pertumbuhan positif dan satu mengalami kontraksi. "Komponen ekspor luar negeri terkontraksi cukup dalam sebesar -28,90 persen, sementara komponen dengan pertumbuhan positif tertinggi yakni komponen impor luar negeri sebesar 32,98 persen," pungkasnya. (yun/fad)