Usai Diresmikan Presiden, Jalan Tol Indraprabu Masih Gratis

Tunggu Keputusan Menteri,  Tanpa Tol Tarif Masih Gratis

OGAN ILIR, SUMATERAEKSPRES.ID - Meskipun telah diresmikan Presiden Jokowi, namun ruas Tol Indralaya - Prabumulih hingga kini masih bisa dinikmati gratis. Padahal ujicoba sejak 30 Agustus lalu, akses gerbang tol Indraprabu yang melewati gerbang tol Palembang -Indralaya (Palindra) ini masih gratis. 

Tol Palindra - Indraprabu sempat ditutup kala mempersiapkan peresmian oleh Presiden beberapa hari lalu. Kini sudah kembali dibuka operasional namun belum diberlakukan tarif.

Branch Manager Tol Indralaya-Prabumulih dari PT Hutama Karya, Syamsul Rijal mengatakan, penentuan tarif masih menunggu Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kepmen PUPR). "Tarif Tol Indralaya-Prabumulih masih gratis. Menunggu Kepmen (PUPR)," ujar Syamsul, Jumat (27/10). 

Tol Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,5 kilometer mulai beroperasi setelah mendapat Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari Kementerian PUPR pada 7 Juli lalu. Sebulan setelahnya atau pada 30 Agustus hingga peresmian oleh Presiden Jokowi, Tol Indralaya-Prabumulih dillintasi lebih dari 309 ribu kendaraan.

EVP Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya (Persero), Tjahjo Purnomo menambahkan, meskipun belum ditetapkan secara pasti besaran tarif. Namun dapat diperkirakan berdasarkan besaran standar yang berlaku. "Kalau estimasi tarif yang berlaku sekitar Rp1338/km-nya. Tapi untuk detail lebih lengkap akan di infokan setelah Kepmen tarif jalan tol ini telah dikeluarkan oleh Menteri PUPR," tukasnya. 

Waktu tempuh, tol Indraprabu diperkirakan hanya membutuhkan kurang lebih 45 menit dari Palembang menuju Prabumulih. Lebih cepat dibanding menggunakan jalan arteri akan menghabiskan waktu mencapai 2 jam. 

Samahalnya dengan tol Palindra, tol Indra prabu juga menggunakan sistem transaksi tertutup. Pengendara akan melakukan pembayaran saat berada di gardu gerbang tol tempat ingin keluar. 

"Untuk saat ini masih dioperasikan tanpa tarif. Adapun untuk penetapan tarif kami masih melihat hasil evaluasi dari pengoperasia tanpa tarif tersebut," jelasnya. (dik)