https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Serap Aspirasi Konstituen, Sambangi BPKARSS Hingga Soroti Pelayanan PDAM Tirta Musi

--

Anggota DPRD Sumatera Selatan (Sumsel) daerah pemilihan Dapil I (Kecamatan IB I, IB II, Bukit Kecil , Gandus, SU I , SU II , Kertapati, Plaju dan Jakabaring ) mengunjungi kantor Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) di Jakabaring, Palembang,  Rabu (18/10/2023).

Dilanjutkan reses ke PDAM Tirta Musi jalan Rambutan kota Palembang serta bertatap muka dengan Masyarakat di kecamatan Ilir Barat II kota Palembang, (19/10/2023).

Koordinator reses  Dr Hj RA Anita Noeringhari SH, MH (Golkar) Bersama anggota DPRD Sumsel Mgs Syaiful Padli (PKS), Yudha Rinaldi (PDI Perjuangan) , Kartak Sas (PKB) , H Chairul S Matdiah (Demokrat), Prima Salam (Gerindra).

Dalam kunjungan ke Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS),  diterima kepala BPKARSS Rode Paulus dan jajaran.

Dalam kunjungannya, anggota DPRD meminta klarifikasi pemberitaan adanya 10 Feeder LRT di kota Palembang stop.

“ Ternyata dari 17 Feeder LRT di kota Palembang, memang 7 feeder berjalan. Sehingga memang 10 feeder itu masih menjalankan study kelayakan,” kata Anita.

Politisi Partai Golkar ini, menerangkan pihak BPKARSS  berharap bantuan Pemprov Sumsel terkait anggaran feeder di kota Palembang.

“Dari 7 feeder berjalan, 2 feeder dibiayai APBD kota Palembang. Agar semua feeder bisa berjalan diharapkan ada kontribusi dari APBD Sumsel ,” katanya.

Mengenai besaran dana sharing Feeder kota Palembang dari APBD Sumsel perlu  dikaji dulu. Temuan lain, adalah status tanah yang ditempati  BPKARSS di Jakabaring.

“Berkasnya kok bisa hilang di BPN Banyuasin, ini perlu kejelasan status tanah,” katanya.

Kepala BPKARSS, Rode Paulus menjelaskan anggaran feeder dipergunakan dengan hati-hati karena di review Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

“Anggaran 4 bulan sebelumnya, diselenggarakan anggaran BLU. Dalam BLU ada saldo awal, kami punya Rp 6 miliar saat itu.

Kebetulan karena memang rencana pengembangan feeder LRT Sumsel ini mulai operasional akhir tahun 2022 sehingga memang tidak di siapkan anggaran dari awal,” katanya.

Menyoal operator feeder yang belum dibayar, saat ini bisa menerima. Pihaknya akan membuka kerjasama dengan UMKM terutama di stasiun LRT Palembang dengan biaya murah (tarip promosi) dan membuka peluang bisnis dengan pihak lain.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan