Ekspor Sumsel Anjlok

*Komoditas Alam Banyak Lari ke Tiongkok

PALEMBANG - Komoditi Sumsel sepertinya tidak bisa lagi menjadi pegangan.

Pasalnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), nilai ekspor periode Juni 2023 mengalami penurunan cukup signifikan.

Kepala BPS Sumsel, Moh Wahyu Yulianto mengatakan nilai ekspor Sumsel pada Juni sebesar US$548,46 juta atau merosot 5,51 persen secara month to month (mtm).

“Padahal pada bulan Mei 2023 ekspor kita mencapai US$580,42 juta,” kata Wahyu.

Dia menjelaskan kontraksi itu disebabkan penurunan ekspor non-migas yang anjlok 6,11 persen dari US$536,73 pada Mei 2023 menjadi US$503,95 pada Juni 2023.

 Kondisi itu utamanya disumbang beberapa komoditas alam seperti batubara, lignit dan karet.

Sementara dilihat sektor yang andil dalam ekspor Sumsel, sektor pertanian menyumbang US$5,70 juta atau naik sebesar 86,1 persen (mtm).

Disusul sektor industri US$303,55 juta atau meningkat 3,11 persen, sektor pertambangan US$194,70 juta atau terkontraksi -18,64 persen, dan ekspor migas US$44,51 juta atau naik 1,89 persen.

“Untuk ekspor non-migas Sumsel menyumbang dominasi ekspor 93,63 persen dari total ekspor Januari-Juni 2023,” bebernya.

Wahyu menyampaikan akumulasi Januari-Juni 2023, pangsa ekspor utama Sumsel adalah Tiongkok dengan nilainya mencapai US$1.531,27 atau 44,18 persen.

 “Komoditas utama ke Tiongkok itu bubur kertas atau pulp, kemudian lignit, dan juga batubara,” pungkasnya.

Kakanwil DJP Sumsel dan Kepulauan Babel, Romadhaniah menjelaskan kondisi ini memicu terjadinya penurunan pendapatan pajak dari komoditi ekspor.

Baik itu batubara, karet, maupun sawit. Meski diakui untuk komoditi sawit dan batubara sempat mengalami pergerakan positif.

"Tapi komoditi ini ditetapkan harga pasar sehingga membuatnya sering tak stabil,"  tegasnya.

Karena itu,  pihaknya bersama BI dan BPS mencari potensi pendapatan yang mungkin dapat dikembangkan dan mengantikan pendapatan dari sektor ini.

"Kita lagi mencari sektor mana yang bisa. Sudah ada tapi ini terus dirampungkan," tuturnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan