Usai Mandi, Gantung Diri Pakai Pashmina

Beri Pesan Mencurigakan Seminggu sebelumnya

PALEMBANG - Tanda-tanda Yoci alias Oci (19), akan mengakhiri hidupnya, sudah mulai dirasakan pihak keluarga. Meski belum terungkap apa motif sebenarnya. Pegawai kedai seblak dan pentol bakso itu, didapati gantung diri, Rabu (6/7). Tergantung menggunakan pashmina, yang terikat ke loster ventilasi kamar rumah. Perempuan asal Kabupaten Empat Lawang itu, menumpang tinggal di rumah sepupunya, Perumahan Bougenville, Blok J-18, RT 17, Kelurahan Karya Baru, Kecamatan Alang-Alang Lebar (AAL), Palembang. Menurut pemilik rumah, Sinta Febrianti (32), setelah kejadian ini dia baru dapat penjelasan dari kerabat almarhumah di Desa Karang Dapo, Kecamatan Sikap Dalam, Kabupaten Empat Lawang.
“Saat itu (korban) bilang ke keluarganya di dusun, tunggulah seminggu lagi kamu bakal betangisan,” ungkapnya.
Kata Shinta, kemarin itu sekitar pukul 10.00 WIB korban masih sempat turun dari lantai 2 ke lantai 1 untuk mandi. Sekitar 10 menit setelah mandi, naik lagi ke kamarnya di lantai 2.
“Jam 10.30 WIB, saya dapat telepon dari teman kerjanya, menanyakan almarhumah belum juga datang kerja,” ulasnya.
Usai menerima telepon itu, Sinta memangil-manggil Oci. Namun tidak ada jawaban. Dia naik ke lantai atas, mengetuk pintu kamar juga tidak ada sahutan. Kamar terkunci dari dalam. "Saya memanggil suami (Billy), gedor-gedor pintu tapi tidak juga ada jawaban,” kenangnya. Suaminya lalu mengintip dari jendela, terlihat wajah Oci menempel ke jendela dalam posis tergantung. Sehingga mereka mendobrak pintu kamar. Billy memanggil tetangganya, minta bantuan memotong pashmina untuk korban gantung diri. Setelah diturunkan dan dan periksa, tidak bernyawa. Informasi lain menyebutkan, korban masih sempat membuat status WhatsApp terakhirnya sekitar pukul 09.30 WIB.
“Uang bisa dicari, tapi mengeluarkan uang untuk mengetahui sifat seseorang itu tidak rugi,” tulisnya.
Ketua RT 17 Perumahan Bougenville, Kurtubi, mengatakan begitu dapat kabar ada warganya gantung diri, dia langsung menghubungi petugas Polsek Sukarami. ”Tidak lama datang petugas polsek dan inafis Polrestabes Palembang,” singkatnya. Polisi lalu melakukan identifikasi dan olah TKP, lalu berniat membawa jasad korban ke RS Bhayangkara M Hasan Palembang untuk dilakukan visum. “Namun pihak keluarga keberatan, menolak dengan membuat surat pernyataan. Hasil Olah TKP, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban," kata Kapolsek Sukarami Kompol M Ikang Ade Putra SIK MH. (kms/air)  

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan