https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Melestarikan Reog Alat Pemersatu Bangsa

PALEMBANG – Sumsel kaya akan etnis dan budaya. Wujud Bhineka Tunggal Ika itu terbukti dengan pertunjukan dan Festival Kuda Lumping dan Reog Ponorogo se-Sumsel yang digelar di

Graha Budaya Taman Budya Sriwijaya Jakabaring, kemarin (18/6). Ada sebanyak 25 peserta turut serta dalam festival tersebut.

Gubernur Sumsel, H Herman Deru mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel mendukung penuh Festival Reog guna melestarikan kepentingan kesenian,

baik kesenian asli Sumsel maupun aneka ragam kesenian Nusantara yang ada. "Warga Jawa Timur banyak di Sumsel.

Kita punya tekad Sumsel zero confllict meski beraneka ragam kesenian, budaya, suku dan agama. Ini karena ada sinergitas luar biasa antarsuku antaragama," katanya di sela acara.

Festival reog ini diikuti peserta se-Sumsel, bahkan dari luar Sumsel menandakan kesenian reog memang sangat digemari.

"Kepada ketua paguyuban agar terus memelihara kekompakan antargrup, untuk sama-sama mempertahankan keaslian Reog Ponorogo dari warisan leluhur," jelasnya.

Ketua Sumsel Reog dan Kuda Lumping, Slamet Somosoentono, mengajak seluruh komponen, baik orang Jawa maupun Sumatera mempunyai rasa memiliki seni budaya Reog Ponorogo ini.

"Mari kita tanamkan rasa untuk mempertahankan dan mengawal seni budaya sampai kapanpun sehingga tetap bisa dinikmati anak cucu kita di masa mendatang," ujarnya.

Ia menegaskan jika kompetisi ini bukan soal mencari kalah atau menang, tapi mensosialisasikan seni budaya reog dan kuda lumping ini di Sumatera.

"Kita harus tunjukkan semangat membudayakan budaya reog dan kuda lumping sebagai alat pemersatu bangsa di Sumsel dan Indonesia, karena ini milik kita semua supaya bisa diresapi, dicintai, dan dimiliki," pungkasnya.

Wakil Bupati Ponorogo, Lisdyarita mengapresiasi warga Sumsel yang sudah memberi kesempatan kepada kesenian Reog Ponorogo bisa tampil dan diterima di Sumsel.

"Semoga acara ini semakin sukses dan lancar ke depan. Kami akan terus mendukung," ujarnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sumsel, Aufa Syahrizal mengatakan tujuan festival Reog Ponorogo dan Kuda Lumping ini sebagai upaya meningkatkan sektor pariwisata serta ajang silaturahmi.

"Dalam festival ini, kita ingin memberikan tempat bagi saudara perantauan dari Jawa yang ada di Sumsel sehingga bisa punya kesempatan melestarikan budaya Nusantara," katanya. (nsw/fad)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan