Derby Menyedihkan Sriwijaya FC Dilibas PSMS Medan, Gagal Curi Poin
KALAH : Sejumlah pemain Sriwijaya SFC berusaha merebut bola dari pemain PSMS Medan. Sayangnya dalam laga yang digelar Sabtu (11/1) sore ini, Gabriel Silva dan kawan-kawan harus mengakui keunggulan lawan setelah kalah dengan skor 1-0.-foto: ist-
MEDAN-Pertandingan derby Sumatera antara Sriwijaya FC dan PSMS Medan berakhir menyedihkan. Bertandang ke Stadion Baharuddin Siregar, Medan dalam lanjutan Liga 2 Indonesia 2024, Laskar Wong Kito keok 1-0.
Meski sempat saling jajal daerah lawan dan menyuguhkan aksi saling serang, tapi hasil akhirnya Ayam Kinantan, julukan PSMS Medan berhasil menang tipis. Dengan kemenangan ini, PSMS finis pada urutan keempat klasemen grup A dengan 26 poin. Hasil dari 7 kemenangan, 5 hasil imbang, dan 4 kekalahan.
Sedangkan Sriwijaya FC urutan 8 dengan 14 poin. Kedua tim ini sama-sama akan kembali menjalani laga playoff degradasi. Sejak peluit pertama dibunyikan, kedua tim langsung berusaha mengambil inisiatif menyerang.
Para penggawa Sriwijaya FC mencoba melakukan tekanan ke daerah pertahanan PSMS Medan sejak menit awal. Namun, di depan ratusan suporternya, PSMS Medan tampil tenang dan disiplin. Mereka menunggu momen yang tepat untuk melancarkan serangan balik yang cepat.
Menit ada menit ke-13, peluang PSMS datang melalui tendangan Kanu, namun bola melambung di atas mistar gawang. Serangan PSMS berlanjut, Gustur mengirim umpan dari sisi kanan ke kapten PSMS Medan, Rachmad Hidayat. Sayang, tendangan volinya melenceng dari target.
Peluang emas kembali hadir di menit ke-22 ketika Rachmad lolos dari jebakan offside. Dia berhadapan dengan kiper Sriwijaya FC. Bukan mengeksekusi sendiri, bola diopernya ke Dwi Raffi Angga. Sayang, bola tak bisa diceploskan ke gawang Sriwijaya FC.
Laskar Wong Kito menciptakan peluang emas pertama mereka melalui pergerakan Bima Reksa di sisi sayap. Pemain bernomor punggung 7 ini menunjukkan kecepatan dan kelincahannya. Dia berhasil melewati satu pemain bertahan PSMS Medan, lalu mengirimkan umpan silang ke dalam kotak penalti.
Bola mengarah tepat ke pemain Sriwijaya FC lain, Imam Witoyo, yang sudah bersiap di depan gawang. Sayangnya, bola yang disundul Imam ke sisi kanan gawang PSMS Medan yang dijaga Abdul Rohim, dapat diselamatkan.
Gol kemenangan PSMS akhirnya tercipta di menit ke-40. Umpan matang Rachmad Hidayat dari sisi kiri berhasil diselesaikan striker PSMS Medan, Dwi Raffi Angga, yang berada di posisi ideal. Dia menyambut bola dengan sundulan keras yang tak mampu dihalau kiper Sriwijaya FC, Hendra Molle. Gol pun tercipta dan PSMS Medan unggul 1-0.
Lanjut babak kedua, PSMS tetap tampil dominan. Pada menit ke-53, Ikhsan Chan melepaskan tembakan keras dari luar kotak penalti, namun berhasil ditepis kiper Sriwijaya FC yang bermain luar biasa. Coach PSMS Medan, Nil Maizar, termasuk memasukkan Juninho Cabral untuk menggantikan Dwi Rangga guna memperkuat serangan.
Tapi, hingga peluit panjang berbunyi, PSMS tetap hanya unggul 1-0 dari Sriwijaya FC.
Pelatih PSMS Nil Maizar mengaku bersyukur atas kemenangan yang diraih. Meski dengan susah payah dan kerja keras akhirnya bisa memetik tiga poin. “Salam hormat dan apresiasi kepada pemain. Meski dengan sisa-sisa semangat, kami bisa meraih kemenangan,” imbuh dia. Kemenangan ini meski tipis tapi dapat menambah motivasi pemain untuk menjalani playoff degradasi. “Kami akan terus berjuang untuk meraih hasil maksimal di playoff degradasi nanti,” pungkasnya.
Gol ini menjadi pukulan telak bagi Sriwijaya C. Anak-asuh coach Hendri Susilo itu gagal mencuri poin pada laga derby ini. Laga ini tidak hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan kedua tim, tetapi juga momen penting bagi para pemain untuk menunjukkan performa terbaik mereka demi membawa tim masing-masing melangkah lebih jauh di kompetisi.
Dalam konfrensi pers usai laga, Asisten Pelatih Sriwijaya FC, Amirul Mukminin, menjelaskan pertandingan bisa diselesaikan tanpa ada cedera. “Jujur kami hanya bisa melakukan sekali pergantian pemain. Hanya itulah yang kami punya, dengan tambahan satu kiper. Anak-anak bermain dengan maksimal hingga peluit akhir pertandingan. kita berikan apresiasi yang tinggi untuk para pemain,” ujarnya.
Amirul Mukminin, juga menjelaskan coach Hendri Susilo tidak bisa datang lantaran sakit. “Jadi beliau tetap stay di Palembang, karena sakit,” ujarnya. Amirul juga menjelaskan SFC akan melakukan penambahan pemain untuk babak playoff nantinya. “Hasil pengamatan coach Hendri, siapa yang akan dipilih nantinya. Kita menunggu keputusan coach Hendri,” tegasnya.
Pemain SFC, Tegar Pangestu, dalam wawancara menjelaskan jika teman-temannya sudah berjuang luar biasa. “Di tengah problem finansial, kami tetap akan menyelesaikan permainan hingga akhir,” kata dia. (iol)
