Ikuti Jejak Orang Tua, Bercita-cita Jadi Ratu Tenis Meja
*Mengenal Salsa Sabina, Petenis Meja Cilik yang Akan Berlaga di Internasional
Salsa Sabina Syechabubakar menjadi harapan baru dalam olahraga tenis meja Indonesia. Meski baru berusia 9 tahun, gadis cilik ini akan berlaga di turnamen tenis meja internasional Singapura.
Agustina Saridewi – PALEMBANG
BULAN Mei mendatang, Salsa akan menuju Singapura untuk berlaga di turnamen tenis meja internasional. Siswi IT Nurul Jannah ini menceritakan rencana itu kepada Sumatera Ekspres sangat antusias, kemarin (27/4). Dia dilatih oleh sang ayah sendiri, Helmi Syech Abubakar. Mungkin darah atlet dari keluarga pemain tenis meja yang membuatnya semakin terasah dan berbakat.
Salsa mengikuti jejak orang tua dan tantenya menjadi atlet. Kiprahnya juga sudah tidak main-main dalam olahraga tenis meja. “Mei nanti mau ikut turnamen di Singapura,” ujar Salsa. Ayahnya mengiyakan, nama turnamennya 5th Singapore Junior & Hopes Invitational Table Tennis Tournament 2023 yang di-hosted oleh Singapore Table Tennis Association (STTA) dan Singapore Sport School.
"Di turnamen ini Salsa akan mengikuti kategori age 9 dan 12," terangnya. Meski ini pertandingan internasional pertamanya, dia sudah mempersiapkan diri. Bahkan, siswi Sekolah IT Nurul Jannah ini punya tekad juara. Apalagi ini pertandingan pertama Salsa untuk tingkat internasional. "Target juara di Singapore," ujarnya.
Di tingkat nasional dan regional, Salsa sudah beberapa kali meraih juara seperti juara 1 ku 12 Palembang, juara 2 ku 10 Sumsel, juara 2 ku 12 Gubernur Cup, juara 2 ku 10 Pitstop Open Indonesia, juara 1 ku 10 Dmm Cup Open Indonesia, juara 2 ku 13 Dmm Cup Open Nasional. Tak berlebihan rasanya jika Indonesia punya harapan baru untuk atlet tenis meja, pasalnya Salsa ini terjun ke tenis meja mengikuti jejak orang tua dan tantenya yang memang dikenal sebagai Ratu Tenis Meja Indonesia, yaitu Rossy Syechabubakar.
"Mulai latihan tenis meja sejak umur 6 tahun, mengikuti jejak kami dan tante-tantenya," sampainya. Ketertarikan Salsa kala itu dengan tenis meja berawal karena dia sering ikut orang tuanya melatih terus melihat lingkungan tempat latihan ramai dan banyak anak-anak kecil perlahan Salsa mau diajak coba-coba memegang bet. "Hingga terus berlanjut, jadinya setiap sore saya melatih. Salsa sudah siap pakai sepatu untuk latihan pingpong rutin," tuturnya.
Salsa ingin seperti Tante Ratu Tenis Meja Indonesia, Rossy Syechabubakar yang juara Sea Games dan mengikuti olimpiade. Dia juga konsisten latihan pagi pukul 08.00 hingga 11.00 WIB, dan latihan sore pukul 15.00 hingga 18.00 WIB. "Trik "Kita melatih anak agar tidak jenuh saya ajak latihan tapi seperti bermain dan kebetulan anak saya pengen latihan," pungkasnya. (*/fad/)