Gubernur Sumsel Herman Deru Dukung Program Retret Bagi Remaja Bermasalah, Pembentukan Karakter Generasi Muda
DUKUNG RETRET: Gubernur Sumsel H Herman Deru, mendukung pelaksanaan program retret bagi remaja bermasalah, untuk pembentukan karakter generasi muda. -FOTO: IBNU HOLDUN/SUMEKS -
PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Gubernur Sumsel H Herman Deru, mendukung rencana Pemerintah Kota Palembang untuk melaksanakan program retret bagi remaja bermasalah. Kegiatan itu penting untuk pembentukan karakter generasi muda sebagai calon pemimpin di masa depan.
"Retret sebagai salah satu sarana pelatihan yang efektif dalam membentuk karakter yang cerdas dan berintegritas. Saya juga telah diskusi dengan Wali Kota Palembang, terkait hal itu," ungkap Deru, usai acara ‘Peningkatan dan Pelatihan Wawasan Pemuda’, di The Sultan Convention Centre, Palembang, Rabu (11/6).
Retret tak hanya sekadar kegiatan spiritual, tapi juga sarana pembinaan mental yang sangat dibutuhkan di tengah tantangan zaman semakin kompleks. Pembentukan karakter harus berjalan beriringan dengan pelatihan kewirausahaan dan peningkatan keterampilan lainnya.
Harapannya agar generasi muda tidak hanya kompeten secara intelektual, namun juga memiliki landasan moral yang kuat. “Pembentukan karakter itu fondasi. Kita bisa membekali mereka dengan berbagai keterampilan, tapi kalau karakternya rapuh, maka sulit menjadi pemimpin yang membawa perubahan. Retret ini bisa jadi jawaban,” tambahnya.
Sebelumnya, Pemprov Sumsel juga berencana untuk melaksanakan program retret siswa bertajuk ‘Laskar Satria Pandu’, sebagai upaya membentuk karakter dan mencegah kenakalan remaja. Program ini gagasan Gubernur Sumsel H Herman Deru, dengan menyasar siswa berprestasi serta mereka yang berisiko terlibat perilaku menyimpang.
BACA JUGA: Tanggapi Program Retret Pemkot Palembang, Ini Saran dan Harapan Wakil Rakyat DPRD Kota Palembang
BACA JUGA:Kaji Pola Pembinaan Anak Nakal, Dalam Program Retret, Pemkot Siapkan Anggaran
Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel, H Edward Candra, menjelaskan bahwa retret ini bertujuan mencetak generasi muda berjiwa pemimpin dan berkarakter kuat. “Kami ingin mereka tumbuh menjadi teladan, bukan malah terjerumus dalam tawuran, narkoba, atau geng motor,” katanya, Selasa (10/6).
Retret ini akan dijalankan melalui dua pendekatan, yaitu preventif dan kuratif. Pendekatan preventif menyasar seluruh siswa untuk mencegah kenakalan sejak dini. Sementara kuratif diperuntukkan bagi siswa yang sudah terindikasi menyimpang, dengan fokus pada rehabilitasi dan pembentukan kembali arah hidup mereka.
Program berlangsung selama 14 hari di masa libur sekolah, agar tidak mengganggu pelajaran. Lokasi kegiatan akan dipusatkan di Bumi Perkemahan Gandus, dan pusat pelatihan milik Pemprov Sumsel yang telah dilengkapi fasilitas fisik, mental, dan ruang kelas.
Syarat bagi peserta antara lain, izin tertulis dari orang tua, surat sehat dari dokter, dan komitmen untuk mengikuti seluruh kegiatan. Dengan pendekatan yang menyeluruh, Pemprov berharap retret ini jadi langkah nyata membentuk Generasi Emas Sumsel 2030–2040.
