5 Jurusan Kuliah Kurang Populer tapi Vital untuk Dunia Pendidikan Indonesia
5 Jurusan Kuliah Kurang Populer tapi Vital untuk Dunia Pendidikan Indonesia-Foto: IST -
SUMATERAEKSPRES.ID - Dalam persaingan ketat dunia kerja saat ini, banyak calon mahasiswa cenderung memilih jurusan populer seperti Kedokteran, Teknik Informatika, atau Manajemen.
Jurusan-jurusan tersebut dinilai menjanjikan dari segi prospek karier dan penghasilan.
Namun, di balik gemerlap jurusan-jurusan favorit, terdapat beberapa bidang studi yang meskipun kurang diminati, justru memiliki peran sangat penting dalam menunjang kualitas pendidikan nasional.
Berikut adalah lima jurusan kuliah yang jarang dipilih, namun sangat dibutuhkan dalam ekosistem pendidikan di Indonesia.
BACA JUGA:25 Jurusan S1 yang Paling Sering Disesali Mahasiswa, Ini Alasan di Baliknya
BACA JUGA:Seiko Chronograph SKS539P1: Perpaduan Presisi Teknologi dan Gaya Sporty Elegan
1. Pendidikan Luar Biasa (PLB)
Jurusan Pendidikan Luar Biasa fokus pada teori dan praktik pengajaran kepada siswa berkebutuhan khusus, seperti tunanetra, tunarungu, tuna grahita, serta anak dengan autisme dan gangguan perkembangan lainnya.
Alasan kurang diminati:
Masih minim pemahaman masyarakat terhadap pentingnya pendidikan inklusif. Jurusan ini dianggap “berat” karena menuntut kesabaran dan empati tinggi. Banyak yang belum menyadari peluang karier luas yang tersedia.
Kebutuhan yang mendesak:
Jumlah anak berkebutuhan khusus terus meningkat, sementara sekolah inklusi dan SLB (Sekolah Luar Biasa) kekurangan guru berkualifikasi PLB.
BACA JUGA:Toyota Camry Hybrid 2025: Sedan Premium dengan Teknologi Mutakhir dan Desain Elegan
BACA JUGA:7 Peluang Bisnis Menjanjikan untuk Fresh Graduate: Mulai Karier dengan Mandiri dan Kreatif
Pemerintah pun gencar mendorong pendidikan yang inklusif agar semua anak mendapatkan akses belajar yang setara.
Prospek kerja:
Menjadi guru di SLB dan sekolah inklusi, terapis pendidikan khusus, konsultan pendidikan inklusi, atau dosen dan peneliti bidang disabilitas.
2. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
Jurusan ini menekankan pengembangan aspek kognitif, sosial, emosional, dan motorik anak usia 0–6 tahun. Mahasiswa belajar metode pengajaran sesuai tahap perkembangan anak, psikologi perkembangan, dan pengembangan kurikulum PAUD.
