Angkat Ekonomi Desa, Usung Tagline “Sukamaju Emas”
Desa Sukamaju
BABAT SUPAT – Setelah dilantik sebagai Kepala Desa Sukamaju, Kecamatan Babat Supat, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pada Desember 2022 lalu, Alimun Hakim punya target membawa perubahan serta melanjutkan program sewaktu dia menjabat Kades periode 2010-2016.
“Jadi sebelumnya saya sempat menjadi Kades Sukamaju periode 2010-2016, kemudian lewat satu periode, tahun kemarin mencalonkan diri lagi dan kembali dipilih menjadi kades oleh masyarakat untuk periode 2022-2028,” ujarnya, kemarin.
Kala itu pada periode pertama, dia berhasil membuka lahan nganggur, rawa-rawa di Rawa 10, Desa Sukamaju seluas 200 hektar untuk ditanami padi. “Saya ajak masyarakat mengelola lahan mereka dengan menanami padi. Saat itu pada Februari 2016 berhasil panen raya, produksi padi berton-ton tapi setelah saya tak lagi menjabat, lahan itu tak lagi dimanfaatkan,” bebernya.
Untuk itu, Alimun bertekad akan kembali melanjutkan program pencetakan sawah tersebut. “Lahannya sudah terbuka, tinggal melanjutkan kembali. Cuma memang harus kita benahi lagi, misalnya membuatkan parit sekunder, pintu air, dan drainase. Paritnya yang ada banyak buntuh sehingga butuh normalisasi supaya lahan bisa ditanami dan padi bisa bertumbuh,” lanjut dia.
Tak hanya 200 hektar, tapi target Alimun semua lahan rawa bisa terbuka semua mencapai 400 hektar. “Ini menjadi program andalan saya supaya bisa mengangkat ekonomi masyarakat Desa Sukamaju menjadi lebih mandiri,” tuturnya. Alimun punya tagline “Sukamaju Emas” artinya ekonomi mandiri, masyarakat yang agamis, aman damai sehat, dan sejahtera rakyatnya.
“Harapan kami nantinya lahan itu menjadi persawahan yang modern dan menjadi sumber pendapatan desa maupun petani,” ujarnya. Untuk bibit padinya, kata dia, bisa saja nanti dimintakan bantuan ke Dinas Pertanian. “Target saya tahun depan lahan itu sudah dapat dibuka menjadi lahan pertanian,” bebernya. Selain itu, kata Alimun, pihaknya juga punya program pembangunan jalan desa yang kini diusulkan ke Dinas PUPR supaya dapat dibantu pengecoran jalan. “Banyak jalan desa yang belum dicor,” tuturnya.
Dana desa, kata dia, mau digulirkan untuk pengadaan mobil siaga yang bisa digunakan untuk apa saja. “Jadi tak hanya memenuhi kebutuhan suka duka misalnya membawa orang sakit dan lain sebagainya, tapi juga untuk keperluan yang lain. Dan mobil ini tentu saja dapat digunakan oleh masyarakat desa. Saat ini sudah proses pengajuan lelang,” bebernya. Mayoritas, kata dia, warga Desa Sukamaju merupakan petani karet dan sawit. (fad)