Bonsai Juara, Dongkrak Harga

Bonsai, Hobi Jadi Bisnis Menjanjikan

SUMSEL - Tanaman bonsai punya prestise sendiri. Penggemar dan pecintanya sudah tersebar di semua daerah. Baik di OKU Timur, Prabumulih, Ogan Ilir, Muara Enim dan lainnya. Mereka bergabung dalam komunitas yang terus eksis dengan berbagai kegiatan.

Secara ekonomi, prospek hobi ini sangat menjanjikan. Sebab, harga yang ditawarkan lumayan. Mulai jutaan, hingga tembus miliaran rupiah. Seperti Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) OKU Timur. Tiap anggota punya koleksi bonsai.

Kebanyakan memelihara bonsai jenis Anting Putri dan Kimeng. “Sebab saat ini pasaran bonsai  untuk dua jenis tanaman ini lebih menjanjikan,” ungkap mentor bonsai di OKU Timur, Herwandianto, kemarin (8/4).

Dia sendiri salah satu pengembang bonsai jenis Anting Putri, Waru dan Kimeng. Sudah cukup lama bergelut di dunia perbonsaian ini. Dia bahkan pernah berharap kawasan tempat tinggalnya bisa menjadi sentra penghasil bongkol atau bibit bonsai.

"Bonsai ini dari segi ekonomi sangat menjanjikan sekali," kata Iwan, sapaan akrab Herwadianto. Menurutnya, di OKU Timur banyak yang mengembangkan jenis Anting Putri, Kimeng, Sancang, dan Waru. BACA JUGA : Apa itu Malam Lailatul Qadar?

“Kelebihan beberapa jenis tanaman ini lebih mudah hidup. Untuk perawatan lebih mudah,” tambahnya. Menurutnya, untuk membentuk sebuah tanaman menjadi bonsai, perlu keterampilan khusus dan pengalaman. BACA JUGA : 36 Tahun Koleksi 15 Jenis

"Harus di-prunning dan cutting, bahkan wiring. Itu kita harus mengerti," kata Iwan lagi. Antara akar, badan dan tangan pohon harus seimbang agar tampak proporsional.  Untuk tahu perkembangan, komunitas bonsai OKU Timur sering mengikuti pameran dan kontes.

Tak hanya di wilayah Sumsel. Tapi sampai ke Lampung, Jawa dan Bali. “Kalau event lokal yang pernah kita ikuti seperti di Palembang, PALI hingga Lubuk Linggau,” bebernya.

Semakin sering ikut kontes, tentu bongsai semakin terkenal. Apalagi sampai juara. “Harga jual bongsai juara akan naik signifikan. Yang dikejar itu sertifikat dan juara," tandas Iwan. Untuk di OKU Timur, bongsai yang pernah terjual lumayan mahal seharga Rp28 juta.

Bonsai jenis Anting Putri itu dari nol sampai umurnya 4 tahun. “Bahannya dibeli dari OKU Selatan. Lalu pernah ikut kelas prospek dan langsung dapat bendera merah. Itu saat pameran nasional di Liwa, Lampung. Kemudian terjual Rp28 juta,"terangnya.

Hj Muhlisin, Ketua Ranting PPBI Martapura mengatakan, perawatan bonsai tidak terlalu sulit. “Yang penting kita rajin menyiram setiap hari, agar tanahnya tetap lembab," jelasnya. Bonsai merupakan hobi yang bisa jadi bisnis menjanjikan.

Tak harus jual bonsai jadi. Bisa pula baru berupa bahan alias bonsai yang belum jadi. “Harganya sudah bisa Rp2-3 juta, itu jenis Anting Putri yang akan dijadikan bonsai," bebernya.

Keistimewaan jenis Anting Putri, exposes road  atau akarnya yang menjadi daya tarik. Untuk batang dan dahannya juga proporsional. Rencananya, pada 18-25 Juni mendatang, PPBI OKU Timur bersama Harian Sumatera Ekspres akan gelar Pameran Nasional Bonsai di Taman Tani, OKU Timur.

Sebelumnya, event Pameran Bonsai Nasional (Pamnas) pernah digelar di Taman Kota Prabujaya, November 2022 lalu. Digelar oleh PPBI Kota Prabumulih

Sebelumnya juga, ada Kontes Bonsai se-Sumsel menyemarakkan HUT Ke-77 RI yang digelar Penggemar Bonsai Penesak (PBP) Ogan Ilir. Saat itu, bonsai pohon serut dan sisir jadi primadona. Lalu, 18-20 Maret 2022 PPBI Muara Enim juga pernah menggelar Pameran Jemur Bonsai 2022 di Taman Adipura Muara Enim. (sal/*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan