https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Minggu, Tarawih Terakhir AKP Lusiyanto Bareng Keluarga, Aipda Petrus Tinggalkan Anak Usia 3 Bulan

UPACARA KEDINASAN: Kapolres OKU Timur AKBP Kevin Leleury, menjadi inspektur upacara penyerahan jenazah AKP (Anumerta) Lusiyanto, untuk pemakaman secara kedinasan di TPU Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, Selasa sore (18/3). -FOTO: ABDUL HALID/SUMEKS-

OKU TIMUR, SUMATERAEKSPRES.ID - Tiga polisi gugur di bulan Ramadan.  Tepatnya, saat menjalankan tugas menggerebek arena judi sabung ayam di Kampung Karang Manik, Negara Batin, Way Kanan, Lampung, Senin (17/3) pukul 16.50 WIB. Masing-masing dengan kondisi tertembak di bagian kepala. Dua terduga penembaknya, Kopka Bs dan Peltu Lb sudah diamankan. 

Dua di antara ketiga polisi tersebut tercatat sebagai warga Sumatera Selatan (Sumsel). Yakni Kapolsek Negara Batin, AKP (Anumerta)  Lusiyanto  SH yang tadi malam (18/3) dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sumber Harjo Kecamatan Buay Madang Timur, OKU Timur. Kemudian, Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto yang dimakamkan TPU Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur.

Kepedihan mendalam dirasakan keluarga AKP (Anumerta) Lusiyanto SH. Juga bagi kerabat, rekan kerja, dan masyarakat yang mengenal sosoknya. Deretan papan bunga ucapan duka cita terpajang  di sekitar rumah duka. Farwati, kakak perempuan AKP (Anumerta) Lusiyanto, Farwati, mengenang adiknya sebagai sosok yang ramah, sabar, dan manja.

"Dia adik yang sangat perhatian dan paling manja dengan kami, terutama dengan kakak-kakaknya," ujar Farwati dengan suara bergetar saat dibincangi Sumatera Ekspres di rumah duka. Lusin, begitu AKP Lusiyanto akrab disapa, merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara.


BAYI 3 BULAN: Kepergian Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto, asal Desa Sumber Agung, Kecamatan Buay Madang, OKU Timur, neninggalkan istri dan bayinya yang baru berusia 3 bulan. -foto: ist-

“”Orang-orang di kampung ini memanggilnya Lusin,” tambah Farwati. Entah firasat atau bukan, dalam beberapa minggu terakhir, adik bungsunya itu memang sering menelepon keluarga, mengajak berkumpul. 

BACA JUGA: Sikap Kompolnas, Atas Penembakan Menewaskan 3 Polisi saat Penggerebekan Judi Sabung Ayam di Lampung

BACA JUGA:Tinggalkan Istri dan Seorang Putri, Kapolsek Negara Batin Dikenal Sebagai Polisi yang Peduli Warga

Sabtu dan Minggu kemarin AKP (Anumerta) Lusiyanto pulang ke kampung halaman. Berkumpul dengan keluarga dan melaksanakan salat tarawih bersama. “Senin 17 Maret, dia berangkat kerja sebagai Kapolsek, mengenakan seragam dinasnya. Itu terakhir ketemu sebelum kejadian ini,” beber Farwati.

Ia mewakili pihak keluarga berharap kasus ini ditindaklanjuti secara adil. "Kami minta para pelaku yang menembak adik kami dihukum setimpal. Kami sangat kehilangan sosok saudara yang luar biasa," tegasnya.

Kesepakatan keluarga besar, jenazah  pria kelahiran OKU Timur, 5 Juni 1972 itu dimakamkan di kampung halaman, dekat dengan makam orang tua dan kakak-kakaknya. Di TPU  Desa Sumber Harjo. Sarijan,  tetangga sekaligus kerabat jauh yang telah mengenal AKP (Anumerta) Lusiyanto sejak kecil mengatakan, almarhum dikenal sosok yang rendah hati dan sederhana. 

"Lusin anak yang sangat baik. Kami selalu memanggil dia dengan nama itu. Dia sering pulang ke kampung untuk mengunjungi keluarga," kenangnya.  Sementara, Edi Sutuno, kakak tertua almarhum AKP (Anumerta) Lusiyanto berharap keadilan untuk adiknya bisa ditegakkan.

"Kami sekeluarga memohon agar keadilan ditegakkan dan pelaku dihukum setimpal," cetusnya.  Jenazah AKP (Anumerta) Lusiyanto tiba di rumah duka, kemarin sore pukul 17.30 WIB. Disambut isak tangis keluarga, kerabat, rekan sejawat dan semua yang mengenalnya.

BACA JUGA:Innalillahi! 2 dari 3 Polisi yang Gugur Saat Gerebek Sabung Ayam Wong OKU Timur

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan