SUMATERAEKSPRES.ID - SECARA sederhana, nikmat diartikan sebagai suatu kebaikan dan kesenangan yang diberikan Allah SWT.

Banyak sekali nikmat pemberian Allah SWT kepada kita dan sedemikian banyaknya sehingga tidak mungkin untuk menghitungnya. 

BACA JUGA:Puasa Menumbuhkembangkan Nilai-Nilai Kemanusiaan

BACA JUGA:Puasa Melatih Kesabaran

Hal ini dinyatakan Allah SWT dalam Alquran surat an-Nahl ayat 18, yang artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah SWT, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya.”

Tetapi, kata Allah SWT sangat sedikit di antara hamba-hamba-Nya yang bersyukur, seperti disebutkan dalam Alquran surat Ghafir ayat 60, yang artinya: “Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang bersyukur.” 

Ayat di atas, menyatakan bahwa hanya sedikit dari hamba-hamba Allah SWT yang bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan kepada mereka, di satu sisi.

Tetapi di sisi lain, mengandung peringatan kepada kita, sebagai hamba-Nya untuk selalu bersyukur atas nikmat yang telah kita terima dari Allah SWT.  

Sebab itu, Allah SWT selalu memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk mengingat dan mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah SWT.  Dalam Alquran surat al-Ahzab ayat 9, Allah SWT menyatakan, yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah SWT (yang telah dikaruniakan) kepadamu.” 

Manakala orang-orang yang beriman selalu  mensyukuri nikmat Allah SWT, maka Dia pasti akan mengingat dan memperhatikan mereka. 

Dalam Alquran surat al-Baqarah ayat 152 Allah berfirman, yang artinya: “...Maka, berzikirlah kamu kepada-Ku (ingatlah kamu kepada-Ku, kata Allah SWT), niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu kafir...” 

Sejauh itu, bagi orang-orang yang bersyukur atas nikmat Allah SWT, maka Allah SWT berjanji akan menambahnya lebih banyak lagi.

Dalam Alquran surat Ibrahim ayat 7 dinyatakan: “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan bahwa Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kamu. Dan jika kamu menginkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” 

Dari ayat-ayat di atas, kita dapat memahami bahwa Allah SWT memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk banyak bersyukur atas nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya.