https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Puasa Melatih Kesabaran

Oleh: Prof Dr H Duski Ibrahim MAg , Guru besar UIN Raden Fatah Palembang -FOTO: IST-

SUMATERAEKSPRES.ID - ISLAM mengajarkan bahwa hidup ini harus sabar. Sebab, banyak sekali cobaan, ujian, dan rintangan yang akan dihadapi oleh seseorang, baik terkait dengan ibadah maupun mu’amalah atau hubungan sosial. 

Oleh karena itu, Allah SWT selalu memerintahkan orang-orang yang beriman untuk bersabar melalui firman-Nya dalam Alquran surat Ali ‘Imran ayat 200,  yang artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap-siaga dan bertakwalah kepada Allah SWT agar kamu beruntung.”  

        Tidak hanya Allah SWT, Rasul pun sangat menekankan sabar. Suatu hari Rasul didatangi oleh salah seorang sahabat untuk meminta nasihat. Hal ini direkam dalam sebuah hadis yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, yang berbunyi: Sesungguhnya seseorang sahabat meminta nasihat kepada Rasulullah untuk ia amalkan dalam hidup sehari-hari. Di hadapan Rasul sahabat tersebut berkata: “Berilah saya nasihat”.  

Lalu Nabi menjawab: “Jangan engkau marah.” Sahabat tersebut berulang-ulang meminta, Nabi juga berulang kali menjawab: “Jangan engkau marah” (HR al-Bukhari).  Ayat di atas dan hadis ini menunjukkan betapa pentingnya sabar dalam menjalani hidup.

BACA JUGA:Nyolong WiFi Saat Puasa, Apakah Batal? Ini Penjelasan Hukum Islam Menurut Kemenag dan Ulama

BACA JUGA:Puasa dan Lingkungan Hidup

        Puasa memiliki peran penting dalam melatih kesabaran bagi seseorang yang berpuasa. Karena dalam berpuasa, ia menahan dari semua yang membatalkan puasa, yang notabene-nya adalah keinginan hawa nafsu, termasuk di dalamnya menahan diri dari marah. 

Kesabaran dalam menahan diri dari marah berarti juga untuk menjaga kesabaran dalam menghadapi berbagai situasi yang dapat menimbulkan kemarahan tersebut. Sebab, pada kenyataannya bahwa dalam keadaaan lapar dan haus seseorang biasanya sangat sulit untuk mengendalikan emosi dan marahnya.

          Masih terkait dengan arti penting sabar, dalam sebuah hadis riwayat Imam at-Tirmidzi  disebutkan sebagai berikut: ”Puasa itu setengah kesabaran”, karena sabar menahan hawa nafsu yang menjadi keinginan syahwat dan marah. 

BACA JUGA:Puasa sebagai Media Menumbuh Kembangkan Akhlak Mulia

BACA JUGA:WAJIB TAU, Ini Filosofi Kolak yang Kerap Jadi Makanan Favorit Pembuka Puasa

Dengan demikian, seseorang yang menjalankan ibadah puasa Ramadan yang dilaksanakan dengan baik dan benar, secara bersamaan ia juga menumbuhkan kesabaran dalam dirinya. Sabar dan puasa itu memang tidak dapat dipisahkan antara satu sama lain, karena puasa tanpa kesabaran maka makna puasa akan hilang.

        Memang harus diakui, bahwa sabar itu sangat sulit dan pahit dirasa, sehingga tidak mudah untuk dilakukan, sekalipun ending-nya sangat bagus dan menyenangkan. Seorang penyair Arab pernah menggambarkan tentang sulitnya sabar, sebagai berikut: Ash-shabru ka ash-shabiri murrun fi madaqathi, lakin ‘awaqibuh aha min al-‘asali.” Artinya: “Sabar itu seperti (minum) getah jadam, sangat pahit rasanya. Tetapi, efeknya lebih manis dari rasa (minuman) madu.”

Ini sejalan dengan janji Allah yang akan memberikan kabar gembira, petunjuk, berkah dan rahmat-Nya kepada orang-orang yang sabar (Qs al-Baqarah 155-157). (nni/air)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan