Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang, Tempat Ramai Asmara Subuh

-foto:freepik-
SSUMATERAEKSPRES-ID Sejarah Benteng Kuto Besak Palembang, Tempat Ramai Asmara Subuh,Benteng Kuto Besak merupakan salah satu ikon sejarah di Palembang yang sarat dengan nilai budaya dan perjuangan.
Bangunan bersejarah ini tidak hanya menjadi saksi bisu kejayaan Kesultanan Palembang, tetapi juga menjadi pusat aktivitas masyarakat, terutama saat bulan Ramadan dengan fenomena "Asmara Subuh."
Sejarah Benteng Kuto Besak
Benteng Kuto Besak dibangun pada abad ke-18 sebagai pusat pemerintahan Kesultanan Palembang Darussalam. Berbeda dengan benteng kolonial lain di Indonesia, Kuto Besak merupakan satu-satunya benteng yang dibuat oleh bangsa pribumi.
BACA JUGA:Berdakwah ke Desa-Desa, Kiai Marogan Susuri Sungai dengan Perahu
BACA JUGA:Rekomendasi Tempat Bukber Ramah Kantong di Sekayu, Wajib Dicoba!
Pembangunannya diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I dan diteruskan oleh Sultan Mahmud Badaruddin II.
Dengan dinding kokoh yang terbuat dari batu kapur dan perekat alami, benteng ini dulunya berfungsi sebagai pertahanan utama dari serangan Belanda.
Kini, Benteng Kuto Besak menjadi salah satu destinasi wisata sejarah yang menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara.
BACA JUGA:Menjaga Tari Melayu di Tengah Modernisasi
BACA JUGA:Napak Tilas ke Makam Zuriat Sunan Gunung Jati
Fenomena Asmara Subuh
Saat Ramadan tiba, kawasan sekitar Benteng Kuto Besak dipadati oleh muda-mudi yang mengikuti tradisi "Asmara Subuh.
" Setelah menunaikan Salat Subuh, banyak anak muda berkumpul di sekitar benteng untuk bersosialisasi, berolahraga, atau sekadar menikmati suasana pagi.
Meskipun fenomena ini telah menjadi bagian dari budaya lokal, beberapa pihak mengingatkan agar aktivitas ini tetap dalam batas norma yang baik.
Keindahan dan Daya Tarik Wisata
Selain nilai historisnya, Benteng Kuto Besak menawarkan pemandangan indah karena letaknya yang berhadapan langsung dengan Sungai Musi.
Wisatawan dapat menikmati matahari terbenam dengan latar belakang Jembatan Ampera yang megah.
Di sekitar benteng juga terdapat berbagai kuliner khas Palembang, seperti pempek dan tekwan, yang semakin menambah daya tarik tempat ini.
Sebagai salah satu warisan sejarah, Benteng Kuto Besak terus dijaga keberadaannya.
Pemerintah dan masyarakat setempat berupaya melestarikan kawasan ini sebagai pusat budaya dan wisata unggulan di Palembang.