https://sumateraekspres.bacakoran.co/

Efisiensi Buat Hotel ’Menjerit’, Okupansi di Bawah 50 Persen, Kurmin: Berharap Tak Ada PHK Besar-besaran

Kurmin Halim-FOTO: IST-

PALEMBANG, SUMATERAEKSPRES.ID - Dampak dari pemangkasan dan efisiensi anggaran yang terjadi di pemerintah berdampak langsung pada dunia perhotelan saat ini. Bagaimana tidak, saat ini jumlah okupansi hotel terjun bebas. Hanya terisi di bawah 50 persen dari jumlah kamar tersedia.

Ketua BPD PHRI Sumsel, Kurmin Halim SH, menuturkan semuanya ini dampak nyata dari minimnya kegiatan yang dilakukan oleh instansi pemerintah di hotel-hotel tersebut. Termasuk di Sumsel sendiri. 

Sebab hampir sebagian besar kegiatan sekarang ini tidak lagi diperbolehkan digelar di hotel-hotel baik dari tingkat pusat, hingga daerah. "Akibatnya okupansi hotel sekarang di bawah 50 persen," beber Kurmin, Rabu (26/2).

Oleh karena itu dirinya berharap efisiensi ini hanya terjadi di tahun 2025. Tidak terjadi di tahun mendatang. “Karena bila berlanjut di tahun depan, tentunya semua ini menjadi berita buruk bagi bisnis perhotelan yang ada sekarang,” cetusnya. 

Terkait efisiensi anggaran pemerintah tahun ini, dia meminta manajemen hotel harus pintar-pintar menyikapi semua ini. Harus pintar mencari terobosan, agar operasional tetap berjalan. Sebab pengunjung hotel sepi, tentunya akan juga menjadi pemikiran manajemen untuk melakukan efisiensi.

BACA JUGA:Tingkatkan Efisiensi, SMBR Raih Penghargaan PROPER Hijau 2024

BACA JUGA:Pimpin Apel, Sekda Tekankan Pentingnya Efisiensi Anggaran, Minta Hingga Besok Pembahasan DPA Selesai

Baik itu dengan mengurangi jam kerja karyawan, hingga merumahkan sebagian karyawan yang ada. “Kita tidak ingin hal ini berdampak kepada PHK besar-besaran di bisnis perhotelan dan restoran,” harapnya. 

Yang mungkin terjadi, efisiensi ke anggaran juga akan dilakukan manajemen hotel termasuk kemungkinan merumahkan sebagian karyawan untuk mengurangi cost atau pengeluaran dari hotel tersebut. “Karena kegiatan yang dibatalkan oleh pemerintah daerah termasuk dari kementerian, cukup banyak. Sangat mempengaruhi pendapatan hotel," sesalnya.

Senada dikatakan General Manager Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Ibara Widharta. Efisiensi anggaran pemerintah terhadap kegiatan seminar, sewa gedung, dan lain-lain dapat berdampak serius terhadap usaha perhotelan. Terutama yang memiliki fasilitas gedung serbaguna. 

"Pertama, terhadap pengurangan pendapatan,  pengurangan kegiatan seminar dan sewa gedung dapat menyebabkan pendapatan hotel berkurang," ujarnya. Selanjutnya, dengan berkurangnya kegiatan, okupansi kamar hotel juga berkurang.

"Dampak terburuk adalah pengurangan karyawan, jika omzet hotel berkurang jauh, ada potensi merumahkan karyawan untuk mengurangi biaya operasional," ungkapnya.

BACA JUGA:Percepat Transformasi, Tingkatkan Efisiensi

BACA JUGA:Thamrin Group Percepat Transformasi dengan AI untuk Tingkatkan Efisiensi

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan